iDEAonline – Lebih ramah lingkungan dan lebih aman! Inilah kelebihan yang ditawarkan oleh cat berbahan dasar mineral batu dan pasir.
Cat ini bertekstur kasar dan mengandalkan warna alami bahan mineral untuk pigmen warnanya.
Diproses dengan sentuhan manusia (manual), cat yang mengandung zat high water vapor permeability ini diklaim oleh produsennya dapat bernapas (breathable).
Ini karena pengaplikasian cat ini tidak akan menutup rapat pori-pori dinding yang bisa menekan kelembapan dinding.
Tidak tertutupnya pori-pori dinding ini membuat air yang masuk mudah menguap.
Cat ini dibekali larutan potasium silikat (water glass) untuk mengikat mineral sehingga menghasilkan daya lekat tinggi, yang membuat cat mudah meresap.
Kandungan zat (water glass), memicu proses penyerapan antara cat dan permukaan dinding (acian, pelesteran, batu, beton) sehingga terbentuk lapisan dinding baru.
Ini yang membuat cat tahan sampai 10-20 tahun.
Bahan alami juga membuat cat rendah gas polutan (Volatile Organic Compounds) sehingga tidak beracun, aman diaplikasikan pada kamar tidur anak, ruang makan, rumah sakit, ruang bawah tanah.
Inilah teknologi cat KEIM, yang diperkenalkan PT Romulo Nusantara Perkasa.
KEIM adalah pabrikan cat, pelester, dan mortar yang didirikan 1878 di Jerman.
Tahun 2008 masuk Indonesia dengan proyek mengecat sejumlah bangunan bersejarah di Jakarta seperti Museum Bank Indonesia, Fatahillah, dan Gereja Emmanuel.
Di Indonesia, KEIM memasarkan tiga produk, Biosil (cat interior), Royalan (cat eksterior), dan Concretal Lasur (khusus untuk beton).
Karena kandungan alaminya, tak heran harga KEIM lebih mahal dari cat premium akrilik.
Biosil dibanderol Rp2,3-2,6 juta/pail (15 liter), Royalan Rp7,2-16,8 juta/pail (25 kg), dan Concretal Lasur Rp5,7-9 juta/pail (15 liter).