IDEAonline – Mengambil nama dari penggalan kata “laboratorium”, LABO pun bertekad untuk tidak berhenti bereksperimen.
Salah satu saluran firma ini untuk terus melakukan eksperimen adalah dengan mengikuti berbagai sayembara.
“Kompetisi menjadi rutinitas,” ujar Deddy Wahjudi, principal dan arsitek senior LABO, menggambarkan betapa firma yang didirikannya bersama sang istri, Nelly Daniel, ini rajin mengikuti ajang lomba desain. Meraih juara menjadi langganan bagi LABO.
Kantor LABO terletak di lahan yang sama dengan rumah Deddy dan Nelly, dihubungkan dengan selasar.
Seperti yang dilansir oleh majalah iDEA edisi khusus tahun 2015, sebelum rumah mereka dibangun, kantor LABO lebih dulu didirikan pada 2009.
Di awal ketika tempat ini masih berupa shelter, LABO menyelenggarakan Pecha Kucha, acara bincang-bincang untuk bertukar ide yang dihadiri sampai sekitar 100 orang.
Tempat ini diberi nama LABO de mori, yang dalam bahasa Jepang berarti “hutannya LABO”.
Deddy dan Nelly, yang keduanya merupakan lulusan Arsitektur ITB, mengenyam pendidikan doktoral di Chiba University, Jepang, dan baru kembali ke Indonesia pada 2006.
Selain meraih IAI Awards 2015 untuk kategori Bangunan Hunian Kecil, rumah karya LABO ini juga terpilih untuk dipamerkan di pameran bertajuk “Tropical Revisited” di Frankfurt, Jerman.
2009
Juara 2, Kompetisi UI Student Housing
2010