Superblok ini akan dibangun di atas lahan seluas 5,6 hektar, di Jalan Kertabumi, yang merupakan pusat bisnis, perdagangan, dan perkantoran.
General Manager Grand Taruma Rina Irawan mengaku, harga tanah meroket lebih dari 1.000 persen setelah adanya proyek di Sukamakmur, Telukjambe.
" Harga tanah dulu di sini sekitar Rp 700.000 per meter persegi. Setelah ada Grand Taruma, naik jadi Rp 1,7 juta, kini rata-rata sekitar Rp 10 juta per meter persegi," kata Rina.
Tidak hanya APLN, Lippo Group juga gembar-gembor dengan proyek bernama Meikarta di timur Cikarang.
Jika sesuai rencana, setidaknya bakal ada 100 gedung tinggi dengan ketinggian masing-masing gedung sekitar 35 hingga 45 lantai.
Ke-100 gedung itu terbagi dalam peruntukan huian sebanyak 250.000 unit, perkantoran strata title, 10 hotel bintang lima, pusat belanja dan area komersial seluas 1,5 juta meter persegi.
Proyek ini menempati lahan seluas 500 hektar yang sudah dikuasai sejak kurun 1990-an, yakni saat Lippo Group memulai inisiasi kota mandiri berbasis industri Lippo Cikarang.
Di Cikarang sendiri harga lahan saat ini sudah menyentuh level Rp 10 juta hingga Rp 12 juta per meter persegi.
Berita ini dipublikasikan Kompas.com dengan judul “Dikuasai Swasta, Harga Lahan di Cikarang dan Karawang Meroket Tajam”