PenulisSelvia Martiani
iDEAonline –Widiadnyana, pemilik rumah sekaligus arsitek dari biro Somia Design Studio, dengan tegas menyematkan konsep arsitektur Bali di setiap jengkal desain rumahnya.
Hunian yang dibangun sejak Juni 2014 ini, ia beri nama Sujiva, yang dalam bahasa sansakerta berarti hidup yang nyaman.
Dalam mendesain huniannya, Widi menggabungkan prinsip dasar rumah adat bali, asta kosala kosali, dengan gaya kontemporer arsitektur tropis. Bila dianalogikan, asta kosala kosali merupakan feng shui-nya masyarakat Bali. Asta kosala kosali ini mengatur tata cara, tata letak, dan tata bangunan untuk rumah tinggal atau tempat beribadah yang didasarkan pada Nawa Sanga—sembilan penguasa di setiap penjuru mata angin dengan Dewa Siwa sebagai titik pusatnya. Desain rumahnya dibuat dengan mengedepankan prinsip ergonomis. Pintu utama yang terbuat dari material kaca berbingkai kayu membuat pemandangan area luar dapat terlihat dengan begitu jelas. Ruang makan dan ruang keluarga dihadirkan dalam satu ruang tanpa sekat, membuat hunian ini tampak lebih luas dan lapang. Agar terkesan lebih homy, Widi menggunakan bata ekspos pada dinding ruangnya. Tak hanya menggabungkan asta kosala kosali dengan gaya kontemporer arsitektur tropis saja, Widi juga menggunakan material khas Bali untuk hunian sekaligus studio arsiteknya. Ya, Widi menggunakan batu bata khas Bali dan dibiarkan terekspos di beberapa sudut rumah.Hasilnya? Tak hanya sukses menggabungkan 2 unsur yang berbeda – modern dan budaya, hunian pun tampil cantik dan nyaman. Setuju kan, iDEA Lovers?
Lokasi Kediaman Keluarga Widiadnyana, Denpasar, Bali
Prinsipiel Arsitek Widiadnyana, Somia Design Studio