Penulis Nuriyah Amalia
iDEAonline - Banyak orang yang berpikir bahwa membangun rumah di tanak timbun atau tanah urukan, rumah tersebut tidak akan kokoh berdiri dan bisa berbahaya bagi penghuninya karena rentan ambruk.
Padahal, jika kita mampu menyiasati dengan baik, calon hunian yang berdiri di atas tanah timbun atau tanah urukan bisa berdiri dengan kokoh.
Pada sebuah kesempatan, Studio Amarta memberi contoh pada sebuah rumah yang berada di kawasan Bintaro dan dibangun di atas tanah urukan bisa berdiri secara baik dan kokoh.
Sebelum menjadi hunian, lahan yang kini menjadi bagian belakang rumah merupakan bekas rawa yang kemudian diuruk hingga siap dibangun menjadi rumah.
Supaya rumah kokoh meski berdiri di tanah urukan, Studio Amarta menyiasatinya dengan membangun fondasi yang kuat dan siasat pembagian ruang.
Fondasi rumah dibangun sedalam 3 m, lengkap dengan 14 titik cakar ayam.
Tinggi bangunan pun cukup 2 lantai.
Jika dalam kurun waktu tertentu tak ada masalah, baru rumah dapat disiapkan untuk menambah 1 lantai lagi.
Baca juga: 10 Rumah Kece di Drama Korea Terkenal Ini Bikin Kita Betah dan Gak Mau Keluar Rumah (Part 3)
Dari segi pembagian ruang, ruang-ruang aktif seperti kamar atau ruang keluarga difokuskan di area depan.
Rumah bagian belakang lebih banyak kosong.
Namun, tetap dimanfaatkan, yakni sebagai area servis serta sirkulasi cahaya dan udara