Indriyanto menaksir, biaya pembangunan rumah adat tersebut jauh lebih murah dari rumah konvensional, yaitu hanya berkisar antara Rp 30 juta hingga Rp 40 juta.
Terlebih, bila materialnya dikombinasi dengan bambu. "Apalagi kalau pengerjaannya bergotong-royong.
Bisa untuk menata kampung sekaligus untuk tujuan destinasi wisata," tambah Indriyanto.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dihantam Gempa Magnitudo 7, Rumah Adat di Lombok Ini Tetap Kokoh