Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pencahayaan Stadion Manahan Ternyata Lebih Canggih daripada Luzhniki

iDea Online - Jumat, 24 Agustus 2018 | 16:10
Rendering Stadion Manahan Solo
Kompas.com

Rendering Stadion Manahan Solo

Stadion yang juga pernah menjadi tuan rumah bagi ajang olahraga difabel tingkat regional, Asia Paragames 2011 ini, juga akan dilengkapi sistem pencahayaan standar broadcast.

Aturan FIFA, standar minimal untuk sistem pencahayaan yaitu 2.000 lux. Sementara, Asian Football Confederation (AFC) mengatur sistem pencahayaan minimal 1.400 lux.

"Mungkin di sana bakal 2.200 hingga 2.400 lux," kata dia.

Baca Juga:Meskipun Suku Bunga Melonjak, Tak Berpengaruh dengan Rumah Subsidi

Sebagai gambaran, Stadion Utama GBK yang menjadi tuan rumah pembukaan Asian Games 2018 memiliki sistem pencahayaan 3.500 lux.

Adapun, Stadion Luzhniki yang menjadi lokasi pembukaan Piala Dunia 2018 memiliki sistem pencahayaan 2.000 lux.

Sementara itu, sama halnya dengan Stadion Utama GBK, CCTV canggih juga akan dipasang untuk menunjang keamanan.

Selain itu, dalam kondisi darurat stadion tersebut juga akan dirancang dapat dikosongkan dalam waktu 15 menit.

Baca Juga:Ada Kecoa di Wisma Atlet, Kok Bukan Jadi Persoalan Besar, Ya?

Iwan menuturkan, prinsip bangunan hijau diterapkan dalam proses revitalisasi, di mana konsumsi energi akan ditekan seminimal mungkin. Kementerian PUPR pun melibatkan arsitek dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dalam merancang wajah baru stadion ini.

Untuk diketahui, revitalisasi stadion ini menelan anggaran Rp 301,3 miliar dan ditargetkan selesai pada 30 September 2019.

PT Adhi Karya (Persero) Tbk KSO PT Penta Rekayasa memenangkan tender pekerjaan proyek ini.

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular