Sementara para peneliti Harvard merekrut 52 orang pekerja dan menempatkannya dalam sebuah ruang kerja terbuka.
Para pekerja ini mengenakan lencana dengan sensor bluetooth dan mikrofon.
Sensor ini akan merekam interaksi setiap peserta. Peneliti juga diberi akses langsung untuk memonitor email dan pesan instan para peserta.
Baca Juga:Hesti Purwadinata Punya Bisnis Resto Bertema Laut, Penasaran?
Hasilnya, para partisipan menghabiskan waktu 73 persen lebih sedikit untuk berinteraksi langsung.
Sedangkan penggunaan email meningkat menjadi 67 persen.
Peserta yang menggunakan aplikasi pesan singkat juga meningkat menjadi 75 persen, dibanding saat berada di ruang kantor berpartisi.
Lebih aktif namun kurang interaksi
Baca Juga:Rumah Bebas Debu dengan 5 Cara Ini! No 5 sering Tak Sengaja Dilakukan!
Berdasarkan penelitian di jurnal Ocupational & Environmental Medicine, pekerja yang bekerja di ruang perkantoran terbuka atau open office, memiliki tingkat stres yang lebih rendah serta lebih aktif dibanding pekerja yang beraktivitas di balik kubikel.
Sebaliknya, penelitian yang dipublikasikan oleh Harvard pada Juli ini menemukan bahwa interaksi karyawan di ruang kantor yang terbuka malah kurang ketimbang pekerja yang beraktivitas di kubikel.