Follow Us

Arsitektur Bioklimatik Ini Bisa Buat Ruangan Sejuk Meski Tanpa AC

iDea Online - Rabu, 05 September 2018 | 19:10
Ilustrasi apartemen.
Kompas.com

Ilustrasi apartemen.

Ilustrasi apartemen.
Kompas.com

Ilustrasi apartemen.

Kembali ke dasar

Sejak proyek pertama itu, Gallavardin telah membangun beberapa hotel bioklimatik mewah di Kamboja dan Myanmar, sebuah restoran konsep di Ho Chi Minh City, dan bahkan kantornya yang hijau untuk tim T3.

Di Indonesia, Asrama Biophilic Arsitek Andyrahman masuk dalam kompetisi Gedung Arsitektur Dunia 2016.

Baca Juga : Berlinang Air Mata, Marlanti : Saya Bangga Jojo Bisa Bangun Rumah Orang Tua

Proyek ini dipuji karena temboknya yang berlubang membantu bangunan ini tetap sejuk di Surabaya.

Di China, perusahaan arsitektur Amerika Perkins & Will mengambil pendekatan bioklimatik untuk Museum Sejarah Alam Shanghai yang baru.

Bangunan tersebut menyediakan penyejuk udara di area galeri untuk melindungi karya seni dari kelembaban, namun juga memiliki jendela otomatis dan jendela di langit-langit untuk secara alami menjadi ventilasi.

Museum ini menghemat 15 persen konsumsi energi dibandingkan dengan museum desain standar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Arsitektur Bioklimatik, Solusi Ketergantungan pada AC

(*)

Editor : Amel

Baca Lainnya

Latest