Baca Juga : Kondisi Terakhir Pasca Gempa Donggal, Warga Kesulitan Dapatkan Listrik dan Air
Menurut Rudi, dulu di gerbang tersebut ada tulisannya namun dihilangkan sejak Orde Baru.
Memasuki rumah Rudi, kamu akan menemukan halaman yang ditumbuhi pohon-pohon.
Rumah Rudi memiliki ciri arsitektur Tionghoa dengan front veranda (beranda depan), rumah utama, dan beranda belakang.
Rumah utamanya merupakan pusat dari sebuah rumah, dan berupa rumah panggung dari kayu.
Di rumah utama ini juga terdapat altar sembahyang (ngadya) yang juga sering disebut gladak.
Rumah Rudi masih mempertahankan kayu sebagai material untuk rumah utama.
Baca Juga : Cara Ampuh Membersihkan Lantai Kamar Mandi, Bukan Pakai Obat Kimia
Namun rumah utama tidak lagi berbentuk panggung karena sudah amblas.
Berbeda dengan rumah utama, material untuk beranda depan maupun belakang justru sudah tidak menggunakan kayu.
Beranda diapit dua tembok semen. Pada bagian belakang rumah, terdapat kamar mandi beserta sumur di sampingnya. Rudi mengaku membeli sebuah rumah Jawa di belakang rumahnya yang kini dijadikan tempat membuat batik.