IDEAonline -MAD, Penda dan Open Architecture merupakan studio Asia yang telah membangun rumah konsep futuristik di Beijing.
Termasuk taman hidup, pod Mars nomaden dan rumah modular yang terinspirasi oleh hutong Beijing.
Studio arsitek tersebuttelah merancang dan membangun rumah masa depan versi mereka dalam bentuk paviliun skala.
Hasilnya dipamerkan ke publik pada acara China House Vision yang diselenggarakan di Taman Olimpiade Beijing.
Baca Juga : Menilik Makna Budaya Tionghoa di Pondok Pesantren Kauman, Lasem
1. The Living Garden
Paviliun MAD, bernama The Living Garden, mengikuti filosofi studio yang menghubungkan alam dan buatan manusia.
Rumah masa depan ini dimaksudkan untuk memberi kesan padapenghuni bahwa mereka tinggal di luar rumah.
The Living Garden tidak memiliki dinding.
Baca Juga : Rumah Batik Kidang Mas di Lasem, Perpaduan Arsitektur Tionghoa dan Jawa
Struktur atap yang mengapung dan miring nyaris tidak memisahkan dunia interior dari luar, sementara masih menyediakan naungan dan perlindungan dari hujan.
Panel surya di atap berfungsi menangkap sebanyak mungkin energi dari matahari dan dapat memberikan daya yang cukup untuk konsumsi harianpenghuni rumah.
2. Mars Case
Open Architecture yang berbasis di Beijing memulai desain paviliun Mars Case mereka dengan mempertanyakan apa persyaratan minimum untuk bertahan hidup.
Prototipe ini membayangkan bahwa manusia mungkin dipaksa untuk menetap di Mars, di mana mereka tidak dapat bergantung pada sumber daya alam dan harus tinggal di sebuah pod mandiri yang dapat secara konstan mendaur ulang udara, air dan energi.
Baca Juga : Jejak Tionghoa dan Arab di Bogor
Rumah ini terdiri dari dua bagian: rumah padat yang menyimpan semua hal penting, seperti dapur, kamar mandi dan unit pendingin udara dan ruang tamu tiup.
Di bumi, Mars Case ditujukan untuk generasi pengembara yang dapat menggunakan rumah ini untuk menetap di mana saja dengan jejak karbon minimal.
3. Urban
Menirustruktur tradisional rumah di Beijing, Penda menciptakan MINI Living Urban Cabin dengan fleksibilitas di jantung konsepnya.
Rumah mikro ini berupaya untuk menyediakan semua kenyamanan yang diperlukan dari rumah pribadi sambil mendorong dialog dengan masyarakat di kota.
Sebuah area terbuka di rumah mikro ini mencoba menciptakan kembali halaman-halaman tua rumah-rumah hutong di Beijing.
Urban Cabin juga menyediakan rumah yang nyaman untuk bermain.
Dengan sedikit nostalgia pada kehidupan tradisional Tionghoa, Urban Cabin membayangkan bagaimana masa lalu dan masa depan bertemu di rumah.
Ketika populasi Tionghoa dan populasi dunia bertambah, para arsitek dihadapkan dengan keharusan untuk mendesain kepadatan di lingkungan perkotaan.
PameranChina House Vision berusaha memberikan solusi cerdas untuk memberikan kualitas hidup yang mendorong kolaborasi antara teknologi, desain, dan arsitektur. (*)