Kelembapan rendah ini mungkin membingungkan banyak orang. Sebab, pelajaran sekolah menuturkan bahwa Oktober sudah memasuki musim hujan.
Nyatanya, masyarakat Jawa belum merasakan hujan hingga pertengahan Oktober 2018.
Bahkan, prakiraan BMKG menunjukkan bahwa hujan akan mundur dari jadwal sebanyak 10 hingga 30 hari.
Baik Zadrach maupun Hary berkata bahwa musim kemarau yang lebih panjang ini disebabkan oleh fenomena El Nino, di mana massa udara dingin dan kering mengalir dari Australia menuju Indonesia bagian selatan khatulistiwa, terutama Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Baca Juga : 3 Inspirasi Desain Kamar Mandi Apartemen, Tak Lagi Terlihat Sempit!
Menariknya, Zadrach juga berkata bahwa dampak El Nino ke Amerika justru kebalikan dari Indonesia, yakni hujan, banjir, dan badai.
Namun, perlu diketahui bahwa El Nino yang kita alami tahun ini bukanlah sesuatu yang istimewa, seperti yang terjadi pada tahun 1997-1998 ketika fenomena tersebut menyebabkan kekeringan, kebanjiran, dan berbagai bencana lainnya secara global.
“Dari segi kekuatannya, El Nino (tahun) ini El Nino lemah,” katanya.
Baca Juga : Inspirasi Desain Dapur Paduan Putih Hijau, Bersih dan Lapang
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Suhu Jawa 34-37,5 Derajat Celcius, Bukan Berarti Rasanya Sepanas Itu.