:blur(7):quality(50):quality(100)/photo/2024/03/19/indolinen-1jpg-20240319110929.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/nationalgeographic/201509021042289_b.jpg)
Ini karena di televisi kita melihat iklan-iklan makanan tidak sehat.
Riset yang dilakukan Cancer Research UK mengatakan bahwa mereka yang menonton televisi dengan tayangan iklan cenderung mengonsumsi minuman ringan dan 65 persen lebih besar kemungkinannya untuk mengasup makanan cepat saji.
Akibatnya tentu berat badan akan bertambah. "Sangat menarik bahwa hanya pria yang banyak menonton televisi yang memiliki risiko kanker usus besar, tapi bukan wanita.
Riset ini tidak melihat secara langsung, tapi bisa juga karena pria mungkin merokok, minum dan makan lebih tidak sehat daripada wanita saat menonton TV," paparnya.(*)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kaitan Kebanyakan Nonton TV dengan Kanker Usus"
:blur(7):quality(50)/photo/2024/04/24/whatsapp-image-2024-04-22-at-17-20240424014134.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/19/indolinen-1jpg-20240319110929.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/14/whatsapp-image-2024-03-14-at-15-20240314055300.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/13/bluesjpg-20240313022624.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/19/indolinen-1jpg-20240319110929.jpg)