Sering Dianggap Sepele, Begini Cara Menata Pencahayaan Rumah yang Bikin Makin Nyaman!

Amel - Minggu, 28 Oktober 2018 | 20:00

IDEAonline - Pencahayaan menjadi faktor penting dan tidak dapat dipisahkan dalam arsitektur.

Edwin Lutyens, arsitek dan interior designer memaparkan, teknik pencahayaan bisa berupa pencahayaan alami maupun cahaya buatan.

Pencahayaan alami memanfaatkan cahaya matahari. Pencahayaan buatan menggunakan lampu.

Sinar alami tentu hanya bisa dipakai pada jam-jam tertentu yaitu pada saat matahari masih bersinar. Di luar jam-jam itu, diperlukan lampu.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain tata cahaya pada rumah tinggal adalah dengan memperhatikan fungsi ruang yang akan didesain.

Setelah mengetahui fungsi ruang itu, baru dapat dipilih jenis-jenis lampu yang tepat.

Selanjutnya, menentukan jumlah dan posisi lampu. Itu supaya tingkat intensitas terang suatu ruangan bisa benar-benar sesuai dengan fungsi dan berkaitan dengan kenyamanan.

"Ingat, jumlah lampu jangan berlebihan," tuturnya.

Faktor utama yang perlu diperhatikan adalah fungsi ruangan.

Setiap ruangan memiliki fungsi yang berbeda pula. Ruang makan, ruang tidur, ruang kerja membutuhkan cahaya berbeda.

Jenis lampu pun berbeda-beda dan memiliki fungsi yang beragam seperti perbedaan warna cahaya, intensitas cahaya, sudut pencahayaan, indirect/direct, posisi lampu, atau teknologi lampu (LED/halogen/neon).

Intensitas cahaya berdasarkan watt. Semakin besar watt suatu lampu biasanya tingkat terang lampu itu akan semakin besar.

Sudut pencahayaan lampu pun bermacam-macam. Paling tidak, ada dua jenis dalam arsitektur, yaitu “spotlight” dan “downlight”.

Sudut pencahayaan pada spotlight cenderung sempit dan ditujukan untuk menerangi objek atau area tertentu agar lebih terfokus.

Sudut pencahayaan pada downlight cenderung lebar, sehingga penerangan bisa menyebar atau merata di seluruh ruangan dan tidak terfokus pada titik tertentu.

Saat ini teknologi terbaru yang sedang banyak menjadi pilihan adalah teknologi LED.

Selain karena memiliki usia pakai yang lebih panjang, teknologi LED juga efisiensi listrik yang berkali-kali lipat lebih baik dibandingkan dengan lampu pijar maupun lampu neon.

Pada intinya desain pencahayaan suatu ruang itu untuk kenyamanan meski deskripsi kenyamanan tiap ruang itu berbeda.

Beberapa lampu untuk pencahayaan setempat dihadirkan sesuai kebutuhan.

Jadi, sebelum mendesain ruang, harus diketahui fungsi ruangan itu.

Citra Pemilik Rumah

Selain tata cahaya pada interior, tata cahaya pada eksterior juga penting.

Pencahayaan tampak bangunan pun perlu dipikirkan matang-matang sehingga dapat menunjang keindahan.

"Selain indah pada siang hari, bangunan juga harus tetap terlihat indah pada malam hari," kata Edwin, alumnus Arsitektur UK Petra.

Jenis lampu eksterior pun bervariasi. Ada lampu spotlight di plafon, lampu dinding, lampu uplight yang menyorot ke atas. Semua menghasilkan efek tersendiri.

Jenis lampu dapat dipadupadankan sehingga bervariasi dan tidak membosankan. Misalnya fungsi lampu spotlight ditujukan menyorot objek yang ingin ditonjolkan.

Pada tampak bangunan rumah, dinding banyak yang dilapisi marmer. Karena marmer mencerminkan kemewahan, pada bidang yang memakai marmer itu sebaiknya disorot lampu sehingga menonjol.

"Bisa lampu spotlight dari atas plafon, maupun dengan uplight yang menyorot dari bawah ke atas," ujarnya.

Demikian juga pagar dengan pasangan batu alam, yang merupakan salah satu unsur keindahan. Batu alam itu dapat disorot juga dengan lampu.

“Selain itu, tanaman dan pohon bisa dijadikan objek sorot, sehingga menunjang keindahan taman pada malam hari dan menunjang keindahan tampak bangunan," lanjut Edwin.