IDEAonline - Keindahan taman tidak selalu bergantung pada ukurannya tetapi bagaimana cara menata saat membuat desainnya.
Meski hanya memiliki ruang yang terbatas, kamu bisa membuat taman lebih apik dengan cara menata elemen taman secara tepat.
Penataan elemen taman harus memenuhi unsur kaidah keindahan dan desain.
Banyak orang berpendapat bahwa merancang taman susah.
Padahal, dengan memperhatikan kaidah-kaidah perencanaan taman, kamu pun bisa membuat taman sendiri tanpa harus susah-susah berkonsultasi dengan ahlinya.
Baca Juga : Sering Dianggap Sepele, Begini Cara Menata Pencahayaan Rumah yang Bikin Makin Nyaman!
Inilah cara menata taman dengan apik yang cocok diterapakan buat kamu yang baru saja pindah rumah.
1. Pemilihan Jenis Tanaman
Hal mendasar dan harus diperhatikan ketika kamu mendesain taman, adalah jenis tanaman yang dipilih harus tepat.
Untuk memudahkan memilihnya, ada beberapa hal yang diperhatikan, seperti tema atau bentuk taman apa yang akan dibuat, apa fungsi tanaman tersebut, bagaimana kondisi lahan taman, dan bagaimana karakteristik kesibukan Anda sehari-hari?Jika tema atau bentuk taman adalah taman kering, maka pemilihan tanamannya tentu dipilih tanaman yang perawatannya mudah seperti Bromelia.
Fungsi tanaman juga berpengaruh terhadap pemilihan jenis tanaman.
Baca Juga : 7 Cara Menata Meja Kerja, Tampil Rapi dan Teratur Biar Lebih Produktif
Jika tanaman itu difungsikan sebagai fokus taman, biasanya tanaman yang dipilih adalah tanaman pelindung, baik yang berbunga maupun berdaun unik, seperti sikat botol (Callistemon citrinus) atau palem (Palmae).
Kondisi lahan juga berpengaruh terhadap pemilihan jenis tanaman.
Jika kondisi lahan menghadap ke arah timur dan intensitas cahaya matahari pada siang hari terlalu tinggi, maka disarankan memilih tanaman yang tahan terhadap paparan sinar matari langsung seperti tanaman pelinduung atau tanaman perdu tinggi.
Baca Juga : 6 Cara Menata Walk in Closet, Ruang Pamer Butik Pribadi di Rumah
2. Warna Taman
Warna ini dihasilkan oleh warna-warna elemen taman, baik elemen lunak maupun keras.
Namun, yang paling berpengaruh adalah elemen lunak.
Seperti teori warna interior, teori warna taman tidak berbeda jauh.
Warna senada atau warna kontras, bisa diaplikasikan dalam desain taman.
Warna hijau adalah warna jamak yang dipakai dalam sebuah taman.
Sebab taman yang dominan warna hijau, bisa membuat mata terasa sejuk ketika memandangnya.
Baca Juga : 4 Panduan Cara Menata Lampu, Agar Terangnya Tak Membuat Silau
3. Pola atau Bentuk Taman
Pola atau bentuk taman adalah susunan peletakan tanaman dan elemen keras.
Pola ini dapat juga diartikan sebagai hubungan antarelemen, yang bisa membentuk pola garis, pola melengkung, dan pola alami/campuran.
Pola garis biasanya terbentuk karena adanya pembatas antara elemen keras dan elemen lunak.
Elemen keras maupun elemen lunak bisa disusun dengan membentuk garis tegak.
Artinya, peletakannya membentuk kotak persegi atau sudutnya lancip.
Pola melengkung adalah pola susunan elemen keras dan lunaknya, berbentuk melengkung atau tidak ada sudut lancip.
Baca Juga : Masuk Jajaran MC Terkaya dengan Penghasilan Rp 40 Juta Per Tayangan, Begini Mewahnya Rumah Uya Kuya!
4. Proporsi Antarelemen
Keseimbangan dalam sebuah bisa dalam keseimbangan warna, ukuran, maupun ritme.
Keseimbangan ukuran bisa diartikan sebagai susunan elemen yang ada, sebanding dengan ukuran luas lahan atau dengan elemen yang lain.
Sebagai contoh, jika ada tanaman pelindung yang jumlahnya lebih dari satu, usahakan ukurannya sama.
Jika tidak akan membuat taman itu tak nyaman dilihat.
Selain tanaman, peletakan batu pada jalan setapak juga bisa diaplikasikan dengan keseimbangan ini.
Keseimbangan ritme ini juga bisa ditunjukan dengan gradasi ketinggian tanaman.
Baca Juga : Ikuti 4 Cara Menata Dapur Tampil Rapi Meski Tanpa Kitchen Set
5. Titik Kran Air
Letak kran air kadang dilupakan ketika membuat taman.
Padalah letak kran akan berpengaruh terhadap kenyamanan ketika menyiram taman.
Ada baiknya dibuat jalan setapak menuju letak kran air, sehingga kamu tidak perlu menginjak tanaman ketika akan menghidupkan kran.
Baca Juga : 5 Cara Menata Dapur Tetap Rapi dan Bersih, Meski Rajin Dipakai Masak
6. Kondisi Tanah
Kondisi tanah kadang dilupakan ketika akan membuat taman.
Padahal, kelangsungan hidup tanaman tergantung dari kesuburan tanah.
Kondisi tanah yang baik adalah bila tanahnya lunak, cukup oksigen, daya ikat airnya tinggi, dan kandungan zat hara mencukupi.
Dengan kondisi seperti ini akar tanaman bisa tumbuh dengan sehat.
Tanah berpasir memiliki pori yang cukup lebar, sehingga air yang meresap akan lebih cepat.
Tanah seperti ini cocok untuk tanaman hias.
7. Kontur Tanah
Kondisi tanah yang miring belum tentu tidak cocok untuk dibuat taman.
Justru kamu bisa bermain dengan kondisi kontur tanah yang ada.
Dengan demikian kamu bisa bermain elevasi taman tanpa harus menambah galian tanah.
Selamat mencoba. (*)
Baca Juga : Catat! 4 Cara Menata Kamar Tidur Ini Bikin Tidur Makin Nyaman