iDEAonline.co.id- Dulu-dulu, pemilihan keran jarang jadi pertimbangan saat membangun kamar mandi. Yang penting keran berfungsi dan bisa mengalirkan air. Akhirnya, keran yang terpilih pun yang itu-itu lagi: keran bertuas putar di bagian atas. Hingga kini, keran jenis ini masih beredar di pasaran dengan variasi bentuk dan warna.
Seiring berjalannya waktu, orang-orang semakin peduli dengan desain. Keran pun mulai dipilih dengan hati-hati sesuai fungsi. Misalnya, keran dua putaran untuk air panas dan dingin atau keran dengan tuas tekan. Bahan keran pun dipilih dengan teliti. Bahan yang licin semakin dihindari agar mudah saat menyalakan air.
Isu lingkungan hidup pun menjadi salah satu pertimbangan memilih keran. Pengelola hotel dan rumah-rumah makan cenderung memilih keran yang dapat mengatur jumlah air keluar, misalnya keran berklem. Selain keran berklem, keran bersensor menjadi alternatif. Jenis keran ini baru mengeluarkan air saat tangan terdeteksi. Saat tangan menjauh, air akan berhenti mengucur.
Bahan keran pun bermacam-macam. Ada yang terbuat dari kuningan berlapis krom, stainless steel, juga plastik dan fiber. Bahan kuningan dapat ditemukan di keran-keran berbentuk klasik. Sementara itu, keran dengan gaya minimalis lebih banyak bermaterial stainless steel. Keran-keran terkini menggunakan material fiber dan stainless steel serta dengan warna-warna lebih berani, seperti biru, merah, dan hijau.
Dalam memilih keran, perhatikan proporsi dan kesesuaiannya dengan wastafel atau bak mandi. Jangan sampai gaya keran dengan wastafel atau bak mandi berbenturan. Sebagai antisipasi, ajaklah desainer interior Anda saat hendak membeli perlengkapan satu ini.