IDEAonline -Dibandingkan dengan Masjid Demak yang dianggap merupakan pusat penyebaran Islam di Jawa, Masjid Wapauwe memiliki usia lebih tua.
Dibangun pada tahun 1414, masjid ini menjadi saksi penyebaran Islam di tanah Maluku.
Awalnya, sekitar tahun 1400, Perdana Jamillu dari Kesultanan Jailolo di Moloku Kie Raha (kini Maluku Utara), datang ke Tanah Hitu atau Leihitu untuk menyiarkan agama Islam pada masyarakat di lima perkampungan di Pegunungan Wawane.
Baca juga: Masjid Angke, Dirancang Arsitek China dan Dibangun Orang Bali Kelima perkampungan itu adalah kampung Assen, Wawane, Atetu, Tehalla, dan Nukuhaly.
Baca Juga:Bak Wallpaper, Nenek 92 Tahun Ini Lukis Dinding Rumah Tua di Louka
Perdana Jamillu bersama orang kaya Alahahulu kemudian membangun masjid di lereng Gunung Wawane.
Dua kali berpindah lokasi Harian Kompas, 28 September 2007 mencatat, pada tahun 1614 masjid dipindahkan ke Negeri Tehala untuk menghindari tekanan Belanda.
Lokasi ini berjarak enam kilometer ke arah timur Wawane.
Di lokasi baru ini, masjid didirikan di sebuah dataran yang banyak ditumbuhi pohon mangga, atau dalam bahasa setempat disebut wapauwe.
Baca Juga:Tak Menyangka, Ini 4 Manfaat Lain Pasta Gigi Untuk Membersihkan Rumah
Nama inilah yang kemudian mengilhami pemberian nama masjid.