IDEAonline - Istana Potala menjadi istana tertinggi di dunia yang berdiri 12.139 di atas permukaan laut. Istana Potala berada di kota Lhasa,Tibet.
Tempat ini diberi nama dari tempat yang ia berada, Gunung Potala, tempat kediaman Chenresig atau Avalokitesvara.
Istana Potala adalah tempat kediaman utama dari Dalai Lama hingga masa Dalai Lama ke 14 mengungsi ke Dharamsala di India, setelah serangan dan kekalahan bertahan pada tahun 1959.
Sekarang ini, Istana Potala diubah fungsinya oleh negara Tiongkok menjadi sebuah museum.
Baca Juga : Menilik Rumah Berbentuk Atap dengan Kemiringan 24 Derajat di Jepang
Dibangun sebagai bukti cinta, Istana Potala menjadi kado pernikahan raja Tibet Songsten Gambo kepada putri wencheng dari Dinasti Tang Tiongkok.
Ketika para biksu datang untuk memerintah Tibet, Istana Potala diperluas dan diubah menjadi rumah musim dingin bagi Dalai lama.
Namun, setelah diasingkan ke India pada 1959, pemerintah Tiongkok pun mengambil alih dan membuatnya menjadi museum.
Bangunan yang berusia 1300 tahun itu kini menjadi bangunan ikonik di wilayah tersebut.
Baca Juga : Contek Cara Cerdas Maksimalkan Ruang Tamu Mungil di Apartemen
Bangunan istana terdiri dari dua bagian, Red Palace dan White Palace.
Red Palace memiliki fungsi keagamaan, sementara White Palace berfungsi sebagai administrasi.
Istana ini memiliki lebih dari seribu ruangan, sepuluh ribu lukisan gulung, 698 mural, dan ribuan patung yang dibuat dari bahan-bahan berharga.
Baca Juga : Contek Cara Cerdas Maksimalkan Ruang Tamu Mungil di Apartemen
Pada bagian dalam istana ada beberapa fungsi seperti makam delapan Dalai Lama, ratusan naskah Buddha, dan beberapa ruang suci.
Tak heran, kalau Istana Potala ini menjadi salah satu tempat paling spiritual di dunia.
Bahkan, para penganut Buddha di seluruh dunia menjadikannya sebagai tempat suci.
Pada tahun 1994, UNESCO menetapkan Istana Potala sebagai Situs Warisan Dunia.
Baca Juga : Lebih Kecil Dari Rumah Biasa, BMW Produksi Rumah Kabin Berdesain Mewah
Sepanjang tahun, ribuan peziarah datang ke Istana Potala untuk berdoa meminta berkah.
Beberapa orang bahkan rela berjalan kaki ribuan mil demi menyampaikan penghormatan mereka.
Untuk memastikan kesopanan dalam istana tetap terjaga, lampu-lampu mentega pun diletakkan di lorong dan setiap ruang publik.(*)