Recycling Reject, Furnitur yang Dibuat dari Kertas Daur Ulang, Begini Tampilannya!

Rabu, 02 Januari 2019 | 16:00
dezeen

Recycling Reject

IDEAonline -Lulusan Design Academy Eindhoven, Tim Teven, mengembangkan proses pembuatan furnitur dan blok bangunan menggunakan limbah.

Limbah tersebut dipisahkan dari serat kertas selama proses daur ulang.

Proyek Tim Teven ini dinamakanRecycling Reject dan muncul setelah ia mengunjungi fasilitas daur ulang kertas di Belanda.

Ia menemukan bahwa proses daur ulang menciptakan sejumlah besar limbah industri.

Sebagian besar serat, seperti plastik, kayu dan kertas yang tidak dapat didaur ulang, dipisahkan dari kertas dan dikumpulkan sebagai limbah yang dikenal sebagai limbah layar.

dezeen

Recycling Reject

Baca Juga : Keren! Kursi Ini Dibuat Dari Daur Ulang Guguran Daun

Teven memutuskan untuk fokus menemukan cara untuk menggunakan kembali kertas yang tidak dapat didaur ulang untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan untuk membuat furnitur dan benda-benda lainnya.

Untuk membuat blok bahan untuk proyek Recycling Reject, Teven merobek-robek limbah layar tersebut.

Lalu, ia menggabungkannya dengan pigmen berbasis mineral dan zat pengikat sebelum menekan-tekan hasilnya menjadi serangkaian cetakan.

dezeen

Recycling Reject

"Prosesnya melibatkan langkah-langkah yang cukup sederhana, yang hemat energi dan tidak menggunakan terlalu banyak sumber daya," kata Teven kepada Dezeen.

"Sangat menyenangkan melihat bahwa sebagai seorang desainer dapat menjadi pembuka mata bagi pabrik dan menciptakan situasi menguntungkan yang sehat bagi saya, mereka, dan lingkungan," kata sang desainer.

dezeen

Recycling Reject

Baca Juga : Muak dengan Sampah Plastik, Perusahaan Arsitektur Ini Ciptakan Furnitur dari Plastik Daur Ulang

Teven mengatakan bahwa bahan akhir dapat diolah dengan cara yang berbeda untuk menghasilkan efek permukaan yang berbeda.

Dia memilih untuk meninggalkan bahan mentah untuk membuat prototipe furniturnya untuk Pameran Pascasarjana Design Academy Eindhoven 2018. (*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya