Tak Terima Dirinya Idap Bipolar 10 Tahun Silam, Marshanda Mengaku Selalu Hapus dan Tak Mau Baca E-mail dari Sang Ibu

Selasa, 19 Maret 2019 | 11:00
Instagram/@marshanda99

Potret Marshanda bersama Riyanti Sofyan serta keluarganya

IDEAonline - Tahun 2009 silam Marshanda pernah meluapkan emosi kesedihan dan kemarahan dalam rekaman video yang publikasikan di Youtube.

Sebagai artis peran yang dikenal banyak orang, video itu pun langsung menjadi perbicangan hangat.

Berbagai komentar muncul meski publik tak tahu pasti apa yang terjadi dan dirasakan Marshanda saat itu.

Beberapa tahun kemudian, Marshanda mengaku saat itu sedang depresi, halusinasi, hingga tidak bisa tidur.

Ia juga memendam rasa sedih karena orangtuanya bercerai sejak ia masih kecil.

Di tahun 2009 itu, wanita yang akrab disapa Caca ini ternyata juga didiagnosis gangguan jiwa bipolar oleh dokter.

Baca Juga : Cocok untuk Tema Futuristik, Furnitur Ini Gunakan Bahan Hologram

Baca Juga : Perhatikan 4 Tips dari Para Pakar Ini Sebelum Mengecat Ruangan

Melalui email, ibunda Caca, sering mengirim informasi mengenai gangguan bipolar.

Jangankan dibaca, email itu selalu dihapus oleh Caca.

“Setiap ada email, aku hapus. Aku enggak pengin tahu. Aku cuekin,” kata Caca saat berbagi cerita di acara Living Inside Bipolar Mind yang digelar mahasiswa psikologi Universitas Atma Jaya, Rabu (30/3/2016) pada Kompas.com.

Di usia 20 tahun itu, Caca mengabaikan diagnosis dokter.

Ia juga tak paham betul apa itu bipolar.

Menurut Caca, mereka yang lebih cenderung menggunakan otak kanan dalam berpikir adalah orang lebih bisa mengerti dirinya saat itu.

“Aku bertemu dengan lingkungan yang bagi mereka tuh bipolar bukan sakit dan mereka membuat aku merasa, aku enggak mengerikan. Mereka membuat aku merasa normal kalau aku nangis. Mereka kecenderungannya otak kanan, ya kayak seniman, suka berimajinasi,” ungkap Caca.

Baca Juga : Bingkai pemandangan Laut dan Gunung, Villa Ini Dibuat dari Susunan Kubus

Baca Juga : Derbi Dua Musuh Bebuyutan, Ternyata AC Milan dan Inter Milan Jadikan Stadion Ini Jadi Kandang Bersama!

Sementara ketika bertemu orang-orang yang lebih cenderung otak kiri, Caca merasa dipandang berbeda.

“Mereka lihat orang ekspresif, bingung karena mereka enggak gitu. Ketika aku blak-blakan, terlalu terbuka, mereka enggak nyaman. Mungkin maksud mereka enggak begitu ya,” kata ibu satu anak ini.

Pemain sinetron Bidadari itu akhirnya lebih memilih bergaul dengan orang-orang yang mendukungnya dan mengerti kondisinya.(*)

Editor : Pipit

Baca Lainnya