Ini Hal Wajib Tahu Mengenai Kayu Tua Bertekstur Antik, Kayu Bekas Bantalan

Jumat, 19 Juli 2019 | 22:00

IDEAonline - Kayu bekas bantalan rel kereta api banyak diburu orang. Selain terkenal kuat, kayu tua ini disukai karena teksturnya yang antik.

Baca Juga: Beda 6 Tahun Lebih Muda, Olla Ramlan Dipersunting Pengusaha Tajir Melintir, Huniannya Miliki Fasilitas Karaoke!

Sepanjang rel kereta api, sering terlihat deretan balok-balok kayu sebagai alas rel baja. Balok-balok inilah yang disebut bantalan rel.

Kayu penopang rel yang sudah tua dan aus termakan cuaca harus diganti dengan yang baru, agar kedudukan rel tetap stabil.

Kayu bekas bantalan inilah yang akhirnya dimanfaatkan orang sebagai bahan baku berbagai elemen pada bangunan.

Balok bantalan rel umumnya terbuat dari kayu jati atau kayu besi. Ukuran standarnya, tebal 8 cm, lebar 20 cm, dan panjangnya berkisar 200 cm – 220 cm. Dengan ukuran seperti ini, banyak elemen yang dapat dibuat dari kayu ini.

Apalagi umumnya kayu bekas bantalan rel ini hanya terkikis pada bagian kulitnya saja, sehingga fungsi sebagai balok yang membutuhkan kekokohan masih mampu diemban kayu ini.

Kuat dan Cantik

Orang mengidolakan kayu bekas bantalan rel karena berbagai alasan. Yang pertama adalah kekuatannya. Kayu bantalan rel tidak dibuat dari kayu sembarangan.

Baca Juga: Elma Theana Bicara Soal Barbie Kumala Sari: Semoga Jadi Pembelajaran, Warganet Malah Fokus ke Hunian Mewahnya, Ada Pintu Ghaib!

Karena tugasnya berat, yaitu menahan beban kereta api, bantalan rel harus terbuat dari kayu yang keras.

Selain kuat, bantalan rel harus tahan terhadap gempuran panas dan hujan.

Umumnya, kayu jati dan kayu besi yang dipilih, karena kayu-kayu kelas satu ini memiliki semua persyaratan tersebut.

Kedua, kayu jati dan kayu besi, walaupun sudah tua, masih tetap dicari orang. Justru karena umurnya itu, karakter kayu semakin keluar.

Ibarat orang lanjut usia yang sudah makan asam garam

kehidupan, begitu juga kayu-kayu yang sudah tua. Tempaan cuaca yang diterimanya seolah menjadi bukti kekuatan kayu bekas bantalan rel.

Usia kayu ini mencapai puluhan bahkan ratusan tahun. Waktu yang panjang itu juga memastikan kayu sudah tidak akan berubah bentuk lagi, tidak seperti kayu baru yang masih bisa memuai dan menyusut akibat perubahan kadar airnya.

Ketiga, gerusan cuaca yang diterima kayu bantalan rel menciptakan tekstur cantik pada permukaan kayu.

Guratan-guratan yang dalam menjadikan tampilan kayu ini berbeda dari kayu lainnya. Lubang-lubang paku pun meninggalkan bekas yang punya daya tarik tersendiri.

Karena terekspos di luar ruang, kayu-kayu ini mengalami perubahan warna. Warna coklat keabu-abuan sampai putih yang banyak ditemui inilah hasilnya.

Untuk Berbagai Gaya

Material yang unik ini belakangan semakin diburu orang. Apalagi dengan maraknya desain yang mengutamakan “kejujuran” dengan mengekspos bahan baku apa adanya.

dok. vivadecora.com.br

Rak sepatu rustik

Tak heran, kayu bekas bantalan rel ini lebih banyak dibiarkan tampil alamiah tanpa polesan cat atau pengolahan lebih lanjut. Dan ada kebanggaan tersendiri saat orang memajang bahan yang terkenal kuat dan harganya pun tidak terbilang murah.

Baca Juga: Engga Sangka Ampas Kelapa Ampuh untuk Mengawetkan Kayu, Ini Caranya!

Satu batang kayu harganya mencapai Rp 200 ribu-an. Biasanya, kayu bekas bantalan rel ini banyak ditemui pada bangunan bergaya tradisional.

Sebuah rumah bergaya joglo yang berstruktur kayu dan beratap genting keramik merah, misalnya, akan serasi jika berpagar kayu tua ini.

Gaya country yang rastik (rustic), yang menampilkan bahan sesuai bentuk aslinya dengan jenisfinishing kasar, juga sangat cocok memajang elemen yang terbuat dari kayu rel yang juga bertekstur kasar.

Baca Juga: Kloset Jongkok atau Duduk? dari Sisi Kesehatan, Mana yang Lebih Baik?

Namun, tidak tertutup kemungkinan material ini dipadankan dengan desain yang modern. Di antara garis-garis yang tegas, kayu yang permukaannya tidak rata ini dapat menjadi sebuah aksen.

Padukan material ini dengan batangan baja yang mengilap atau lembaran kaca yang licin, dan kontrasnya kedua bahan tersebut menciptakan desain yang menarik.

Kayu bekas bantalan rel ini dapat dimanfaatkan untuk apa saja. Tetapi umumnya ia diletakkan di luar ruang karena ketahanannya terhadap cuaca yang sudah teruji.

Balok-balok kayu ini dapat difungsikan sebagai tiang pagar, pot tanaman, lantai teras, bahkan perkerasan yang mencegah agar lahan tidak becek. Mungkin saja, kreasi-kreasi lainnya masih menunggu untuk Anda temukan.

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya