Laporan Majalah IDEA Edisi 164
IDEAonline-Bagi Leonard, pemilik unit ini, tampilan furnitur yang apa adanya tanpa finishing sangatlah menarik.
Menurutnya, gurat-gurat kayu yang kasar justru menambah keindahan. Begitu pula pendapatnya soal semen ekspos maupun batu bata yang telanjang, tanpa cat.
Ia pun menyukai tampilan industrial yang mengekspos jalur-jalur pipa utilitas di dalam ruang.
Baca Juga: Ini Dia 4 Langkah Mudah Buat Kamar Rustic Terlihat Lebih Menarik
Ketika ia harus menempati sebuah unit apartemen yang ukurannya terbatas, Leo tidak ingin kecintaannya terhadap gaya rustic industrial terhalang.
Padahal, gaya rustic dan industrial kerap menggunakan unsur warna hitam maupun perabot yang kesannya berat.
Belum lagi detail-detail yang melengkapi gaya tersebut, misalnya tipografi maupun ekspos pipa, yang rasanya sulit cocok diterapkan di ruang kecil.
Leo kemudian meminta bantuan desainer interior Ferry Kosim dari Urbano Livings untuk mewujudkan hunian yang menggambarkan dirinya, dengan berbagai kendala yang ada.
Di luas sekitar 30m², pertama-tama Ferry mengubah penampilan ruang sehingga berkesan lebih “kasar”.
Baca Juga: Pantry Bergaya Rustic, Tidak Terkesan Kotor Tapi Justru Terasa Hangat
Lantai yang semula keramik putih diubahnya menjadi lantai kayu. Sebagian dinding diganti rupa menjadi semen ekspos dan susunan bata.
Dinding sengaja tak diubahnya semuadan beberapa bidang dinding tetap dibiarkan putih mulus.
Demi mengurangi kesan sempit pada ruang yang akan muncul ketika menerapkan warna gelap dan tekstur kasar.
“Dinding semen dan bata hanya menjadi aksen,” tegas Ferry. Alasan yang sama berlaku untuk pemilihan lantai kayu warna terang.
Furnitur yang melengkapi ruang juga mendapat sentuhan gaya rustic. Misalnya pada kabinet TV yang dilengkapi rak-rak terbuka.
Baca Juga: Contek 5 Inspirasi Ruang Rustic yang Identik dengan Tekstur Kasar
Kayu-kayu ambalannya dipulas gelap namun tetap menampilkan gurat kayunya. Pipa-pipa besi hitam menjadi pelengkap yang menguatkan kesan industrial.
Sebagian furnitur sudah dimilikiLeo sebelum ia merenovasi unit apartemennya ini.
Berbagai pameran furnitur ia sambangi, pun menjelajah Instagram, demi mendapatkan model furnitur yang sesuai dengan gaya yang hendak ia terapkan pada huniannya.
Beruntung, Leo sudah sangat tahu apa keinginannya, sehingga tidak ada masalah berarti saat mengkomunikasikan keinginannya kepada Ferry.
“Tantangannya adalah bagaimana membuat barang baru memiliki tampilan rustic, kasar,” jelas Ferry. Tantangan lain adalah meyakinkan orangtua Leo.
“Ini sudah jadi atau belum? Tembok sudah bagus-bagus dicat, malah dibuat seperti semen lagi,” kenang Leo sambil tertawa, saat menirukan ucapan orangtuanya.
Baca Juga: Bikin Ngiler, Begini Paduan Eksperimen Gaya Industrial, Rustic Sekaligus Gaya America di Dapur!
Ini menunjukkan bahwa selera akan gaya memang sesuatu yang sangat personal sifatnya.
Tinggal di apartemen menawarkan kepraktisan, misalnya keamanan atau akses ke tempat kerja.
Ditambah dengan penataan interior yang sesuai dengan karakter pribadi, bertinggal pun semakin nyaman!
(*)