IDEAonline- Memilih furnitur untuk anak tidak boleh asal. Inilah hal-hal pentingyang perlu dipertimbangkan sebelum membeli furnitur.
Kebutuhan anak-anak tentu berbeda dengan orang dewasa.
Usianya yang masih kecil, membuat anak-anak rentan terluka terhadap benda-benda yang ada disekitarnya.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menstimulasi Kreatifitas di Ruang Bermain Anak? Hati-hati Ganggu Psikologis Anak
Karena itu, penting memerhatikan setiap benda yang mengelilingi si kecil, misalnya furnitur.
Kursi, meja, lemari, dan alat pendukung motorik anak, haruslah dipilih yang aman untuk mereka.
Keamanan untuk anak-anak tak hanya diperhatikan saat di rumah saja.
Ketika mengajak anak pergi keluar, misalnya ke kafe, ada baiknya orang tua memilih tempat yang juga memikirkan kebutuhan anak.
Baca Juga: Banyak Pilihan, Inilah yang Harus Dicermati Sebelum Membeli Apartemen
Kafe milik GisellaAnastasia ini berlokasi diGunawarman danmenjadi salah satu kafe yang mengusung konsep ramah anak.
Jadi, para orang tua bisa pergi membawa anaknya sambil bekerja atau bertemu teman-teman, tetapi tidak mengesampingkan keinginan anak untuk tetap bisa bermain.
Baca Juga: Enam Hal tentang Taman Vertikal, Cara Praktis Hijaukan Rumah (2)
Mengusung konsep ramah anak, kafe ini menyediakan area khusus untuk anak usia 1,5 - 6 tahun.
Di sini terdapat area makan dengan meja dan kursi khusus anak serta area bermain yang cukupluas.
Pilihan warna furniturnya juga sangat menarik dengan warna-warna pastel dan bentuk geometri yang playful.
Namun, tak hanya soal tampilan yang manis, Agatha Carolina sebagai salah satu pemilik sekaligus desainer kafe Mamain.id, menuturkan ada enam poin yang perlu diperhatikan saat memilih furnitur untuk anak.
Ukuran Ergonomis
Pilih furnitur yang ergonomis.
Furnitur semacam ini dibuat berdasarkan proporsi tubuh manusia dan perilakunya.
Ukuran tubuh anak-anak berbeda dengan orang dewasa.
“Jadi, secara dimensi, lebar dan tinggi harus diperhitungkan sesuai dengan standar anak-anak,” terang Agatha.
Selain nyaman, ukuran furnitur yang pas juga sangat berpengaruh positif bagi kesehatan fisik dan psikis si anak.
Pelapis Tak Kasar dan Berbasis Air
Furnitur untuk anak tak sekadar harus menarik.
Pelapis yang digunakan pada furniturnya juga perlu diperhatikan.
Menurut Agatha, finishing harus dipikirkan matang dan jangan gunakan finishing yang kasar karena berisiko menggores tubuh sikecil.
Selain itu, pilihlah yang berbasis air (waterbased) sehingga aman bagi kesehatan anak.
Baca Juga: Bangun Rumah di Tepi Sungai Bahaya Kala Banjir? Ini Pertimbangannya Menurut Fengshui
Kokoh Stabil
Furnitur berbahan solid memiliki keseimbangan dan kekuatan konstruksi yang baik.
Karenanya, bahan ini cocok untuk furnitur anak.
Ini diakui salah satu produsen dari toko furnitur anak, Meemoo.
Ia mengatakan, furnitur anak yang aman adalah yang strukturnya kuat, mengingat anak-anak sangat aktif dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga tak jarang furnitur digunakan tak semestinya.
Desain yang Aman
Desain playful sangat menarik minat anak.
Dengan desain seperti ini, kreativitas anak dapat terus berkembang.
Namun, di balik desain yang atraktif, perhatikan juga keselamatannya. Hindari bentuk furnitur yang dapat menstimulasi perilaku hiperaktif anak.
Furnitur dengan bentuk seperti rak yang terbuka atau rangka, akan merangsang si kecil untuk memanjat.
Hal ini tentu membahayakannya.
Baca Juga: Enam Hal tentang Taman Vertikal, Cara Praktis Hijaukan Rumah (2)
Tak Bersudut Tumpul
Anak-anak dapat sangat aktif dan tidak mengetahui mana bahaya dan mana tidak.
Solusinya, hindari setiap furnitur yang bersudut lancip atau tajam.
Pilihlah bentuk yang membulat.
Agar lebih aman, Anda bisa gunakan pelindung sudut furnitur berbahan silikon.
Baca Juga: Aman dari Banjir? Ini 6 Kelebihan Apartemen Dibanding Landed House
Tak Menyimpan Debu
Hindari furnitur yang memiliki desain rumit seperti banyak profil dan lubanglubang.
Pasalnya, ini dapat membuat debu mudah menempel pada furnitur.
Pilihlah yang memiliki desain simpel dan sederhana.
Kalau pun ingin memiliki furnitur dengan desain yang rumit, maka Anda harus rajin membersihkannya.
Artikel ini tayang di majalah IDEA edisi 191
(*)