Bebas Rayap & Seret Saatnya Tinggalkan Kayu? Ini 5 Alasan Utamanya!

Senin, 06 Januari 2020 | 13:00
Foto Dok. arch-D

Pesona kayu menggoda seiring tuntutan perawatan yang rumi.

IDEAonline-Siapa yang bisa memungkiri daya tarik kayu?

Namun, siapa juga yang bisa mengelak dari 2 kelemahan kayu yang utama: disukai rayap dan mengalami muai susut?

Jika tak mungkin menggandalkan kayu untuk masalah ini, maka saatnya beralih ke material non kayu.

Namun, agar jeli memilihnya, lengkapi wawasan kamu dengan tulisan ini.

“Sudah tiga kali semenjak tinggal di rumah ini, kami mengganti kusen pintu dan jendela. Keropos dimakan rayap kusennya, sampai daun pintu dan jendelanya hampi lepas dari rangkanya.” Inilah cerita Erick (40), tinggal di salah satu kompleks perumahan di Bogor.

Baca Juga: Material Alternatif untuk Rumah Urban, Kepoin Yuk Apa Saja Jenisnya!

Lain lagi kisah yang dialami Hermawan (47). Bapak 3 anak ini mengaku sangat suka pada kayu.

Karenanya, diapun menggunakan kayu sebagai panel pintu rumahnya.

Pintu berprofil hasil pahatan seniman dari Bali, cantik dan kokoh menghias rumahnya.

Namun, ternyata harga yang harus dibayar untuk itu semua cukup tinggi.

Tak hanya harga pembuatannya, namun nyatanya perawatannya rumit dan butuh biaya tinggi.

Baca Juga: Finishing Tepat Jaga Mutu Besi dan Kayu, Kenali Kapan Harus Cat Ulangnya

Youtube Net Entertainment

Masalah umum pada pintu kayu seret, berderit, berjamur, dimakan rayap.

“Berderit dan seret, slot rusak, menggesek lantai dan kusen, renggang dan retak, dan berjamur,” ujar Hermawan menyebut daftar kerusakan yang memaksanya harus mengeluarkan kocek untuk memperbaiki dan merawatnya.

Menurut Roy (pemerhati kayu), karakterr kayu yang mengalami muai susut, adalah penyebab semua keluhan Ronny ini.

“Kayu memiliki sifat muai susut yang besar dan tidak stabil. Muai susut pada kayu akan mengakibatkan masalah-masalah seperti seret, melintir, dan merenggang,” ujarnya.

Roy pun tak menampik masih banyak pecinta kayu yang tetap memilih material ini.

“Asal siap menggunakanya secara bijak, dan siap melakukan antisipasi dan perawatan sesuai ketentuan, silakan saja,” katanya.

Baca Juga: Wow Pintu Baja Ini Diklaim Sekuat Brankas, Uratnya Seindah Kayu Solid

Seiring dengan kegalauan yang terjadi terkait dengan pilah pilih kayu ini, dunia desain dan arsitektur pun terus berkembang dengan berbagai inovasi.

Maka, muncul aneka material yang ditawarkan sebagai alternatif pengganti kayu yang merupakan material konvensional yang lebih dahulu hadir dan dikenal masyarakat sebagai bahan kusen dan daun pintu dan jendela.

Kayu adalah material yang paling umum dipakai selama ini, namun seiring perjalanannya, ada keterbatasan-keterbatasan tertentu yang tak bisa dihindarkan dari pemakaian material alam ini.

Baca Juga: Bosan Furnitur Bahan Kayu & Berlapis Kain? Pakai Saja Kulit Sintetis!

Dok. Fortress

Pintu baja motif kayu, kuat dan cantik dengan tampilan kayu.

Hadirnya material fabrikasi yang terbuat dari material non kayu, tentu dimaksudkan untuk menjadi solusi atas keterbatasan yang dialami oleh kayu, yang merupakan produk alam ini.

Tak hanya menawarkan kekuatan, kemudahan perawatan, harga kompetitif, namun juga tampilannya pun makin menarik dengan fleksibilitas yang memungkinkannya dibentuk sesuai selera.

Hal ini utamanya disebabkan oleh sifat pembuatannya yang customize, mengikuti kebutuhan dan selera konsumen.

Pilihan bahan dari material pengganti kayu inipun beragam.

Baca Juga: Ganti Fasad Usang Anda dengan Aluminium Composite Panel

Setiaknya ada 5 jenis material yang mulai meramaikan pasar, yaitu PVC, uPVC, Aluminium, Besi, dan Beton.

Memilih salah satunya tentu saja boleh untuk menggantikan kayu.

Namun, harus tetap bijak memilihnya, karena, setiap material menawarkan karakteristik yang harus kamu sesuaikan dengan kebutuhan dan seleramu.

Berbagai alasan pun disampaikan oleh banyak orang untuk meninggalkan kayu dan memilih material alternatif lainnya.

Baca Juga: Ini Kelebihan dan Kekurangan Kayu Solid Wajib Diketahui Sebelum Pakai

Dok. Fortress

Pintu baja motif kayu, kuat dan cantik dengan tampilan kayu.

Pertama, ketersediaan lebih terjamin. Sebagai bahan fabrikan, bahan non kayu lebih terjamin ketersediaannya dari pada kayu yang merupakan produk alam.

Kedua, ramah lingkungan. Beberapa material non kayu seperti PVC, uPVc, dan Aluminium dapat didaur ulang

Ketiga, pesan & pasang praktis, dapat dipesan custom, fleksibilitas materialnya dan pembuatan secara fabrikasi memungkinkan dibuat desain yang beragam dan keakuratan ukuran (presisi)

Keempat, bebas lapuk dan jamur. Tahan kelembapan dan kondisi alam yang kurang menguntungkan.

Kelima, harga relatif lebih murah dibanding kayu, karena tak lagi memerlukan finishing tambahan (sudah jadi dari pabrik), perawatan ringan (hanya perlu dilap).

Baca Juga: Furnitur Kayu Solid Mahal? Pakai Saja yang Olahan, Ini Pilihannya!

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti