Berbagi IDEA, Hunian Dekat Lokasi Kerja Berlimpah Cahaya, Mau?

Kamis, 19 Maret 2020 | 19:07
FOTO: JOU ENDHY PESUARISSA, ARIF BUDIMAN

Dekat Tempat Kerja, Makin Betah di Rumah

IDEAonline- Rumah sejatinya menjadi area favorit berkumpul bersama keluarga.

Tapi, bila waktu dihabiskan di jalan, fungsinya tak lagi sama.

Inilah mengapa si pemilik rumah memilih rumah dekat lokasi kerja.

Dekat dengan lokasi kerja menjadi salah satu faktor utama pasangan Setiawan Sudarma (37) dan Elyan Setiawan (38) dalam memilih sebuah hunian.

Samasama memiliki usaha di bilangan Meruya, Jakarta Barat, pasangan ini pun memilih Villa Meruya sebagai lokasi strategis untuk hunian mereka.

Hanya dibutuhkan waktu 15 menit untuk mencapai lokasi kerja dari rumah ini.

Baca Juga: Rumah yang Bernapas dengan Pagar Transparan dan Fasad Berlubang

FOTO: JOU ENDHY PESUARISSA, ARIF BUDIMAN

Dekat Tempat Kerja, Makin Betah di Rumah

Hunian dekat lokasi kerja ini dipilih pasangan ini agar mereka selalu memiliki waktu untuk berkumpul di rumah, tanpa terganggu jarak dan kemacetan.

Agar setiap anggota keluarga makin betah di rumah, Elyan dan suami pun mendesain rumah senyaman dan sehangat mungkin.

Salah satu caranya adalah dengan mengaplikasikan warna-warna lembut pada elemen interiornya.

Meski tidak mengacu pada style tertentu, rumah ini masih dapat menghadirkan kesan modern, meski sudah 14 tahun dihuni.

“Tidak ada style tertentu. Saya hanya ingin membangun sebuah rumah yang terkesan luas dan lega,” ucap Elyan, saat tim IDEA menyambangi kediamannya.

Dibantu oleh sang arsitek, Yongki, Elyan berhasil menciptakan sebuah hunian nyaman dengan pencahayaan yang maksimal.

Baca Juga: Berbagi IDEA, 5 Solusi Penyimpanan dengan Gunakan Gantungan Dinding!

BUANG SEKAT, MAKSIMALKAN CAHAYA

FOTO: JOU ENDHY PESUARISSA, ARIF BUDIMAN

Dekat Tempat Kerja, Makin Betah di Rumah

Hal yang tampak menonjol dari rumah ini adalah ketiadaan sekat di ruang utama dan limpahan cahaya di seantero rumah.

Ruang utama yang terdiri dari dapur bersih, ruang makan, dan ruang keluarga, sengaja disatukan tanpa sekat untuk menciptakan kesan luas dan lega.

Kesan lega juga tercipta berkat limpahan cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah jendela yang tersedia.

Pancaran sinar matahari ini juga sekaligus menggantikan peran sang lampu di siang hari.

“Sebenarnya, penerapan celahcelah untuk cahaya matahari masuk, merupakan bagian dari menciptakan ruang luas dan lega, karena kalau terang ruang sempit sekali pun akan terkesan lega,” ujar Lyan lagi.

Memaksimalkan pencahayaan alami tidak hanya diterapkan di ruang keluarga dan ruang tamu, pasangan Iwan dan Lyan pun mengaplikasikannya di setiap ruang, misalnya saja kamar anak dan kamar utama.

Kedua ruangan ini mendapat pancaran cahaya alami yang optimal sehingga tampak hangat.

Baca Juga: Berbagi IDEA Empat Desain Meja agar Bekerja di Rumah Tetap Produktif

KAMAR UNTUK SI KEMBAR

FOTO: JOU ENDHY PESUARISSA, ARIF BUDIMAN

Dekat Tempat Kerja, Makin Betah di Rumah

Selain ketiadaan sekat, yang membedakan rumah ini dengan rumah lainnya adalah keberadaan kamar untuk putra kembar, Nathan dan Nelson (10).

Dalam menata kamar anak-anaknya, Lyan mencoba menampilkan sisi maskulin anak laki-laki dengan mengaplikasikan warna biru pada pelapis dinding.

Pelapis dinding ini memiliki motif pesawat terbang, yang senada dengan furnitur bertema Micky Mouse.

Menariknya, Lyan membuat dinding kamar menyatu dengan furnitur.

Cara ini cukup sukses membuat siapa pun mengira itu adalah sebuah furnitur, bukan bagian dari sebuah dinding.

Artikel ini tayang di majalah IDEA edisi 279

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti