LT : 185 m/LB : 135 m
IDEAonline -Walau relatif kecil, rumah ini tidak terasa membatasi. Area yang hijau dan terbuka di sekitarnyalah yang melapangkannya.
Demi perkembangan dan penanganan khusus bagi si bungsu, keluarga ini merasa perlu memiliki rumah di sekitar ibukota.
Rumah yang nyaman dan elok pemandangannya di ujung timur Indonesia, tepatnya Tembagapura, Papua pun ditinggalkan.
Memang tidak pindah semua, karena kepala keluarga tetap tinggal dan bertugas di sana.
Demikian Maya Maulia dan Rhyno Chandra bersepakat mencari rumah di wilayah yang dekat dengat sekolah ketiga buah hati mereka, yaitu Aliya Azzahra, Rayhan Chandra, dan Rishad Chandra.
Baca Juga: Rumah Menyempit ke Belakang Berpengaruh pada Kesuksesan Usaha? Ini Kata Konsultan Fengshui
Mereka merasa sreg ketika melihat klaster di bilangan Bintaro yang dekat dengan akses tol.
Suasananya rindang, tidak terlalu ramai, serta memiliki area terbuka yang lapang dan nyaman.
Apalagi Rhyno juga berhak libur selama 2 minggu setiap 6 minggu bekerja. Saat-saat berkumpul bersama ayah pastilah sangat mereka tunggu-tunggu.
“Bisa diibaratkan, rumah ini adalah hati bagi setiap individu penghuninya.
Di sinilah kami saling berbagi kasih sayang dan kehangatan keluarga,” ucap Maya yang hobi nonton film.
“Apalagi jika bapaknya anak-anak datang, wah… kami pasti bareng-bareng terus, baik di kamar teras, ruang keluarga, dan kamar utama.
Maklum, pasti kami saling kangen,” lanjut Maya.
Santai di Teras
Melihat teras nyaman yang berada tepat di area terbuka perumahan pasti membuat seseorang yang berkunjung ingin santai sejenak di sana.
Teras depan merupakan tempat favorit keluarga ini.
Di sinilah mereka senang duduk mengobrol sambil mengawasi anak-anak bermain sepeda dan basket.
Selain teras, mereka senang berkumpul di ruang keluarga yang bersanding dengan dapur.
Ruang keluarga ini terasa lapang karena adanya pintu dan jendela kaca yang transparan bisa menembus taman samping.
Lantai 2, Privasi Lebih Terjaga
Suasana tenang semakin terasa ketika memijak tangga penghubung lantai bawah dan atas.
Kamar Alya yang bernuansa warna pink segar semakin ceria dengan balutan wallpaper berbunga-bunga.
Sedangkan kamar Rayhan yang hobi bermain musik terlihat sporty.
Jendela lebar menjadi jalur sirkulasi udara dan pencahayaan alami yang menyehatkan anak-anak.
Baca Juga: Milik Konstruksi Lebih Rumit dari Kolam Biasa, Ini Hal yang Perlu Diketahui Mengenai Infinity Pool
Gorden dengan warna senada pun semakin menambah suasana kamar anak semakin menarik. “Warna dan desain dibuat sesuai keinginan anak-anak sendiri,” demikian ungkap Maya.
Maya memang menginginkan agar putra-putrinya dapat tidur dengan nyaman setelah lelah beraktivitas seharian.
Tempat tidur yang berukuran 140 cm x 200 cm tentu saja terasa lapang bagi anak-anak.
Tempat tidur sorong ini juga bisa mengakomodasi kebutuhan jika ada teman anak-anak atau keluarga yang ingin tidur sejenak atau bahkan bermalam.
Kamar Utama yang Maskulin
Dalam balutan warna cokelat, Maya mengibaratkan kamar ini bersifat maskulin. Ini sesuai dengan selera suami.
Headboard dan panel TV pun sewarna kayu cokelat gelap, demikian pula gorden pada jendela besar sepanjang dinding kamar.
Selain kamar mandi di dalam, kamar utama ini juga dilengkapi dengan walk-in closet. Inilah yang membuat kamar ini terlihat rapi karena semua pakaian, tas, dan pernik-pernik tersimpan rapi di dalamnya.
Artikel ini tayang diTabloid RUMAH edisi 205
(*)