IDEAonline - Dalam situasi pandemi wabah virus corona, masah ada saja orang tega melakukan pesanan fiktf.
Parahnya, orderan ini tertuju pada sebuah rumah di daerah Ciledug Kota, Tangerang.
Rumah yang dihuni Wilandini ini didatangi lebih dari 10 pengemudi ojek online untuk membawakan pesanana makanan.
Karena merasa kasihan, Wilandari membayar pesanan fiktif hingga mencapai Rp 2,8 juta.
"Saya merasa lebih jahat kalau enggak ganti uangnya rider (untuk membeli pesanan) karena mereka kan (berpenghasilan) harian," kata Wilandini yang dikutip dari wawancara Kompas.com.
Wilandini tergerak untuk mengganti sementara uang yang digunakan pengemudi ojol itu karena tahu mereka jarang mendapat pesanan dalam situasi seperti ini.
Baca Juga: Meninggal Dunia di Rumah Sakit Setia Mitra, Keluarga Glenn Fredly Pilih Lakukan Prosesi Pemakaman Secara Tertutup di Tengah Pandemi Covid-19"Ada sampai malam, ada yang hanya dapat dua orderan dan ditipu," kata dia.
Perasaan kasihan dan iba muncul saat melihat pengemudi ojol yang membawa pesanan fiktif itu menunggu berjam-jam untuk mendapat kejelasan dari pemesan.
"Ada yang bilang sudah enggak apa-apa mbak, saya yang salah karena lalai. Tapi pas abang ojolnya bilang gitu, saya jadi makin merasa bersalah," kata dia.
Akhirnya Wulandini menggunakan uangnya untuk menggantikan sementara uang pengemudi ojol yang digunakan untuk membeli pesanan dengan total harga 11 pesanan sebesar Rp 2,8 juta.
"Uang yang saya ganti untuk nalangin sebelum diganti grab. Cuma asas kepercayaan saja sih mas, karena saya tidak bisa nuduh dia (pengemudi ojol) jahat sama saya," kata dia.
Menurut Wilandini, total ada 11 pesanan fiktif yang datang ke rumahnya dari Grabfood dengan harga total mencapai Rp 2,8 juta.
Orderan fiktif prtama bermula sekitar pukul 16.00 WIB.
Saat itu datang seorang pengemudi ojek online Grab yang membawa makanan untuk diantarkan ke akun Alohot.
"Habis Ashar itu ada satu Grab antar KFC dia bilang ke Alohot, orang rumah masih pikir mungkin ini orang kos-kosan yang salah save alamat nomor," ujarnya.
Pada akhirnya, Wilandini membayar pesanan tersebut senilai Rp 250.000 karena pemesan makanan itu mencantumkan nomor alamat sesuai dengan alamat tempat tinggalnya.
Namun berselang beberapa menit, GrabFood yang mengantarkan sebuah pesanan burger kembali datang.
"Tiba-tiba ada kakak saya bilang, ada lagi Burger King, sama dipesan jam 15 dengan jumlah (harga) segitu. Sama-sama (menggunakan akun Alohot)," kata dia.
Saat pesanan kedua tersebut, mulai timbul kecurigaan dia sedang ditipu oleh entah siapa.
Namun, Wilandini belum terpikir untuk melapor ke pihak Grab.
Berselang 1,5 jam, kembali datang dua orang pengemudi Grabfood dengan membawa pesanan makanan Hoka Hoka Bento.
"Tiba-tiba datang 17.30 itu Hokben, langsung pikir kita lagi dikerjain orang," kata dia.
Setelah itu, Wilandini langsung melapor ke GrabFood untuk ditindak.
Namun, karena prosedur yang berbelit-belit, dia akhirnya menunda dan memilih untuk mengunggah kejadian tersebut di sosial media.
Bukannya malah terhenti, pesanan fiktif tersebut terus-menerus terjadi hingga pukul 23.00 WIB dengan total 11 pesanan makanan.
Kejadian ini juga pernah terjadi di Serang, Bannten.
Belasan driver ojek online (ojol) menjadi korban penipuan order fiktif yang dikirim ke satu alamat di Bumi Ciruas Permai, Kabupaten Serang, Banten.
Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (23/11/2019), dan kisahnya viral di media sosial setelah seorang warga di dekat rumah yang didatangi para ojol mengunggahnya ke media sosial.
"Total ada 13 driver, 12 driver siang hari dan satu driver dini hari sebelumnya. Pemesannya atas dua nama (akun) Sinta dan Kayla," kata Ida Widya, warga setempat, yang dikutip dari Kompas.com.
Ida yang merupakan pengunggah kejadian itu di medsos mengatakan, akun pelaku order fiktif bernama Sinta dan Kayla memesan makanan dalam jumlah besar.
Dalam pesanannya, kedua akun itu mengaku akan menggelar arisan di Bumi Ciruas Permai Blok 2 Blok K.
Makanan yang dipesan antara lain berupa pizza, nasi goreng, hingga air mineral dengan jumlah nominal di atas Rp 500.000.
Artikel ini juga tayang di Kompas.com dengan judul "Iba Melihat Pengemudi Ojol, Wilandini Tetap Bayar 11 Order Fiktif GrabFood". (*)