Bagaimana Merancang Tempat Wudhu yang Nyaman dan Terhindar dari Kotor?

Rabu, 29 April 2020 | 07:00
salamislam.com/

Bagaimana Merancang Tempat Wudhu yang Nyaman dan Terhindar dari Kotor?

IDEAonline -Kebutuhan di tempat wudu atau wudhu cukup terpenuhi dengan tersedianya air bersih yang mengalir.

Yang perlu diperhatikan adalah cara penempatannya terhadap musala.

Berwudhu adalah kegiatan membersihkan diri dari najis/kotoran agar diri kita suci ketika salat.

Sebagai salah satu syarat salat, kegiatan wudu tidak boleh disepelekan.

Baca Juga: Awas Bahaya Munculnya Jenis Penyakit Baru di Balik Turunnya Jumlah Sampah Saat Pandemi Covid-19, Save Petugas Sampah dan Pemulung!

Baca Juga: Ini Riwayat Sakit Dua Ekor Kucing yang Dikabarkan Terkena Covid-19, Jangan Panik, Simak Penjelasan Ahli!

FOTO: TNR/LOKASI: AL-HAYA BOOKS & MELTING POT, DHARMAWANGSA

Meletakkan Tempat Bersuci

Wijoyo Hendromartono (arsitek) membagi pengalamannya saat merancang musala: masalah sering muncul akibat orang mengabaikan hirarki berwudu, sehingga seseorang yang dalam keadaan suci setelah wudu harus melalui jalur yang kotor ketika sedang mencapai musala.

Adhi Moersjid (arsitek) berpendapat, aturan peletakan tempat wudu di rumah sama saja seperti di masjid.

Bila seseorang telah selesai wudhu, sebaiknya ia tidak melalui jalan yang dilewati sebelum berwudu.

Hirarki ini harus diperhatikan karena erat kaitannya dengan sirkulasi antara tempat wudu dan musala. Jika tidak, bisa-bisa orang yang sudah wudu menjadi kotor lagi.

Berwudhu di Kamar Mandi

Kamar mandi kerap digunakan untuk berwudu.

Baca Juga: Mendekorasi Rak TV agar Lebih Menarik Jelang Lebaran, Apa Saja yang Perlu Dipajang?

Baca Juga: Annisa Pohan Pandai Meracik Masakan Nusantara, AHY Bangun Rumah Mewah untuk Sang Istri Lengkap dengan Kolam Renang dan Ruang Tamu yang Luas, Bikin Iri?

Hal ini menjadi perdebatan sebab kamar mandi sebagai tempat membersihkan diri dianggap tempat yang tidak suci.

Namun, sebenarnya yang menjadi masalah adalah bila di kamar mandi tersebut ada toilet.

Area di sekitar toilet dikhawatirkan banyak najis sedangkan doa tidak boleh dilakukan di tempat yang kotor.

salamislam.com/

ilustrasi berwudhu

Oleh sebab itu, sebaiknya buat tempat wudu yang terpisah dari kamar mandi kecuali bila di kamar mandi tidak ada toilet.

Letakan tidak jauh dari musala untuk menghindari batalnya wudu atau wudhu seseorang.

Eddy Utoyo (arsitek) cukup memberi perhatian pada kebutuhan wudhu umat muslim.

Dan telah meluncurkan rancangan bernama Saniter Wudhu.

Perangkat ini terdiri dari 2 keran di bagian atas dan bawah—keran di bawah dapat dipakai untuk membasuh kaki—dan berbahan akrilik warna putih mengkilap.

Saniter yang bisa dipasang langsung ini dibuat agar kegiatan wudu jadi lebih nyaman.

Saniter Wudhu

Mengatasi Masalah di Tempat Wudhu

Baca Juga: Berbagi IDEA 5 Inspirasi Rak Pajang Mungil untuk Rumah Kecil Minimalis

Baca Juga: Jadi Perabot Serbaguna, Tambah Meja Konsol untuk Dekorasi Ruang, Cek Inspirasi Ini!

Tempat wudu sebaiknya diberi pembatas setinggi 30—40 cm dari lantai. Lebar bak untuk wudu sebaiknya sekitar 40—60 cm.

Ini perlu agar air yang mengucur dan jatuh ke lantai tidak memercik ke mana-mana. Selain itu, lantai ruang wudu dibuat lebih rendah dari ruang lainnya agar air tidak mengalir ke ruang lain.

Perlakuan tempat wudu sebaiknya sama seperti kamar mandi, seperti menggunakan adukan trasram, material dinding atau lantai yang kedap air, dan ventilasi yang memadai.

Hal ini berfungsi untuk mencegah rembes dan timbulnya kelembaban pada ruang.

Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 96

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti