Simbol Kejayaan, Menilik Sejarah Rumah Gebyok dan Material Utamanya

Minggu, 21 Juni 2020 | 14:00
KEDIAMAN: TEJI SULASTRI, CIREBON

Simbol Kejayaan, Menilik Sejarah Rumah Gebyok dan Material Utamanya

IDEAonline –Keberadaan rumah gebyog Cirebon tidaklahterlalu populer sepertijoglo dari Jawa ataurumah gadang dariSumatera Barat. Namundilihat dari bentuk dandetailnya, rumah ini jugacukup menarik.

Rumah gebyog berartirumah kayu. Disebut demikian karenarumah ini terdiri dari bilah-bilah kayu.

Biasanya hampir 70% bagian rumahterbuat dari kayu, yakni kayu jati. Padabangunan aslinya, seluruh dindingrumah terbuat dari bilik bambu/gedek, tapi yang ada sekarang sudah berupadinding bata.

Baca Juga: Jakarta Selatan Sediakan Tempat Buang Sampah Masker Khusus, Masyarakat Diharap Tidak Membuang Sembarangan

Baca Juga: Waspadai Tetanus, Hindari Ada Luka dan Goresin di Tubuh saat Berkebun

Rumah ini zaman dulubiasanya dimiliki oleh orang yang cukupterpandang di desa, seperti juragan taniatau pejabat penting lainnya.

KEDIAMAN: TEJI SULASTRI, CIREBON

Fasad rumah gebyog; badan rumah terdiri dari susunan bilah-bilah kayu. (Simbol Kejayaan, Menilik Sejarah Rumah Gebyok dan Material Utamanya)

Struktur Atap Kayu

Rumah gebyog terdiri dari tigabagian yaitu atap, badan rumah, dankaki/pondasi. Atap yang menaungiruang utama berbentuk prisma/piramid, sedangkan atap untuk ruang peralihandan servis berbentuk atap pelana yangdisusun sedemikian rupa hingga tampakkompak dan menyatu.

Struktur yang digunakan untukmembentuk atap ini adalah strukturkayu. Jenis kayu yang digunakan adalahkayu jati, mulai dari kuda-kuda hinggareng.

Material penutup atap terbuat darigenteng tanah liat; pelapis atap ini telahmengalami beberapa kali pergantianmaterial.

Baca Juga: Waspadai Tetanus, Hindari Ada Luka dan Goresin di Tubuh saat Berkebun

Baca Juga: Waspada, Limbah Medis B3 Diolah Jadi Botol Parfum hingga Mainan Anak

Pengolahan Material pada Badan Rumah

Badan rumah bagian bawah terbuatdari kayu jati, sedangkan bagian atasnyamenggunakan dua jenis pengolah untukfinishing-nya. Pertama, pada bagiantampak depan dan sebagian tampak samping terbuat dari bilah kayu jati yangdisusun seperti jeruji.

Pengolahan yangkedua pada bagian tampak belakangdan sebagian tampak samping, berupabilik yang dilapis kapur.

Bagian bawah rumah terdiri darilantai yang dinaikkan sekitar 50 cm daripermukaan jalan. Finishing lantai telahmengalami renovasi; aslinya berupalantai tegel berwarna merah kecoklatan, kini telah diganti menjadi lantai keramik.

Dahulu sebelum renovasi, seluruhpermukaan lantai tegel harus digosokdengan ampas parutan kelapa supayalantai tampak mengkilap dan berwarnakehitaman.

Baca Juga: Berkunjung ke Rumah Mewah Rp 6 Miliar Milik Mantan Reino Barack, Raffi Ahmad Malah Mengaku Melihat Sosok Putih di Balik Lampu Taman Luna Maya! Ini Penampakannya Saat Terekam Kamera

Baca Juga: Mau Mencoba Masukan 'Angin' di Rumah? Begini Cara Gampangnya!

KEDIAMAN: TEJI SULASTRI, CIREBON

Bilah-bilah kayu tipis disusun merenggang seperti jeruji pada permukaan dinding fasad.

Jendela dan Pintu

Kayu jati yang digunakan padarumah ini berasal dari daerah JawaTengah. Kayu tersebut dibawa keCirebon dalam bentuk gelondonganyang kemudian dipotong-potong sesuaidengan perencanaan.

Setiap jendela yang ada dilengkapidengan teralis kayu, hal ini menunjukkanbahwa sejak dahulu kebutuhan akankeamanan rumah sudah ada.

Jenispintunya adalah pintu jalusi yang dapat memasukkan udara melalui kisi-kisinya. Ornamen yang mencirikan khas daerahCirebon terlihat pada lubang ventilasiyang ada di atas jendela dan pintu.

KEDIAMAN: TEJI SULASTRI, CIREBON

Pintu jalusi pada rumah gebyog dilihat dari luar (kiri) dan dalam (kanan), ornamen pada bagian atas sama seperti pada jendela-jendelanya.

Pintu jalusi pada rumah gebyog dilihat dari luar (kiri) dan dalam (kanan), ornamen pada bagian atas sama seperti pada jendela-jendelanya.

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 79

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya