Memahami Warna Merah pada Atraksi Torero, Warna yang Dijadikan Penyebab Banteng Marah, Ini Fakta Dibaliknya!

Kamis, 25 Juni 2020 | 14:00
Unsplash

Ilustrasi matador

IDEAonline -Dalam beberapa film, animasi, maupun berbagai cerita, banyak disebutkan kalau hewanbantengakan menyerang ketika melihat sesuatu yang berwarnamerah.

Inilah sebabnya, seseorang dengan bajumerahdalam sebuah cerita biasanya tidak akan berada dekat denganbanteng.

SeranganBantengsaat Melihat WarnaMerahBerhubungan dengan AksiTorero

Ternyata penyebab dari anggapan bahwabantengakan menyerang ketika melihat sesuatu yang berwarnamerahmuncul dari atraksi torero.

Torero adalah seorang pemain dalam olahraga adubantengataumatadoryang dilakukan di Spanyol, Portugal, Meksiko, dan beberapa negara lain yang dipengeruhi oleh budaya Portugis dan Spanyol.

Ketika melakukan aksinya, torero akan mengibaskan kain berwarnamerah, yang disebut jugamuletadi depanbanteng.

Pixabay

Banteng yang marah karena warna merah terkenal akibat aksi dalam pertandingan matador

Nah, saattoreromengibaskan kainmerahyang disebutmuletaitu,bantengakan berlari ke arahtorero yang membuattoreroharus menghindar dari serudukan tandukbanteng.

Karena hal inilah, banyak yang menganggap kalaubantengakanmarahketika melihat benda berwarnamerahdan menyeruduknya.

Benarkah Banteng Marah karena Melihat Hal Berwarna Merah?

Sebenarnya banteng yang terlihat marah dan berlari mengejar matador tidak ada hubungannya dengan warna merah, teman-teman.

Banteng mengejarmuleta,karena kain merah itu digoyang-goyangkan oleh torero. Hewan bertanduk ini menghampiri benda yang bergerak, bukan karena kainnya berwarna merah.

Selama pertandingan adu banteng, torero selalu mengibaskan kain merah yang dibawanya, maka banteng pun akan bergerak mengikuti kain yang dibawa oleh torero.

Untuk membuktikan bahwa penyebab banteng marah bukan karena warna merah, beberapa pihak melakukan penelitian terhadap banteng, lo.

Bahkan Banteng Sebenarnya Buta Warna

Baca Juga: Penghasilan Capai Rp200 Miliar Lewat Kerajaan Bisnisnya, Rumah Pedangdut Cantik Ini Justru Terletak di Gang Sempit, Warganet Soroti Tulisan yang Nempel di Pagarnya!

Baca Juga: Dibunuh Usai Gunakan Kamar Mandi, Transgender di Puerto Rico Bahkan Sempat Dibuntuti Sebelumnya hingga Harus Meregang Nyawa Akibat Kasus Intoleransi

Salah satu penelitian mengenai kemarahan banteng saat melihat warna merah dilakukan oleh sebuah acara televisi berjudulMythbustersdari Discovery Channel, tahun 2007.

Percobaan dilakukan pada seekor banteng dalam tiga percobaan yang berbeda menggunakan warna yang berbeda juga, yaitu merah, biru, dan putih.

Pada percobaan pertama, reaksi yang ditunjukkan banteng pada kain putih dan kain biru sama seperti reaksinya pada kain berwarna merah.

Tidak hanya reaksi pada masing-masing warna, percobaan tersebut juga menunjukkan kalau banteng hanya bereaksi saat kain mulai digerakkan.

Percobaan kedua dilakukan dengan menggunakan 3 buah boneka berwarna biru, putih, dan merah yang diletakkan di arena adu banteng.

Orang yang memakai baju berwarna putih dan yang memakai baju warna biru berlari di sekeliling arena, sementara orang yang memakai baju warna merah tidak bergerak sama sekali.

Hasilnya, tentu saja banteng mengejar orang-orang yang memakai baju berwarna putih dan berwarna biru.

Baca Juga: Listrik Melonjak Naik Sejak Wfh? Begini Cara Hitungnya yang Benar!

Baca Juga: Miliki Istana Seharga Rp 20 Miliar, Mayangsari Malah Diduga Alami Kerugian, Buka Tutup Bisnis hingga Banting Stir Buat Rumah Makan

Yap, orang berbaju merah yang tidak bergerak tadi tidak dikejar oleh banteng dalam percobaan ini.

Dari percobaan tadi, diketahui kalau banteng adalah hewan yang buta warna, sama seperti sapi.

Sama seperti percobaan pertama, banteng tidak hanya menyeruduk boneka bewarna merah saja, lo, tapi juga boneka putih dan biru saat digerakkan.

Pada percobaan ketiga, dilakukan dengan menempatkan 3 orang yang menggunakan warna baju yang berbeda, yaitu putih, biru, dan merah di dalam arena adu banteng.

AlasanMuletaBerwarna Merah

Muletayang dibawa oleh torero dalam pertandingan adu banteng di Spanyol sudah mulai digunakan pada awal tahun 1726.

Baca Juga: Peran Ganda Ruang Makan Masa Kini, Cara Menata Jika Lahan Terbatas

Baca Juga: Pro Kontra Lantai Teras yang Lebih Tinggi dari Ruang Tamu, Ini Kata Fengshui!

Torero yang pertama kali memperkenalkan penggunaanmuletadalam pertandingan adu banteng adalah Francisco Romero yang sudah menjadi torero selama 30 tahun.

Penggunaanmuletaberwarna merah ini sebenarnya bukan untuk membuat banteng marah dan memulai aksinya mengejar torero, teman-teman.

Romero memilih penggunaanwarna merahkarena melambangkan kemarahan, yaitu hal yang dilakukan olehbantengsaatmuletadigerakkan.

Alasan lainnya, dengan menggunakanmuletaberwarna merah, maka penonton yang berada di kursi barisan paling belakang tetap bisa melihat ke mana pergerakantoreroataubantengdalam arena pertandingan.

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Artikel ini telah tayang di Bobo.ID dengan judul Jadi Informasi yang Salah Selama Ini, Banteng Bukan Mengejar Kain Matador Karena Warnanya Merah! Ini Penjelasannya

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : bobo.id

Baca Lainnya