IDEAOnline-Alat isap asap (cooker hood) lazim berada di dapur.
Letaknya berada di atas kompor.
Berguna untuk mengisap asap dan aroma tak sedap yang terperangkap di area kerja dapur seperti area memasak, mencuci, dan meracik makanan.
Dengan alat ini, dapur jadi lebih nyaman dan berudara segar.
Ada 2 prinsip dasar cara kerja cooker hood.
Pertama, evakuasi. Asap yang terperangkap di area kompor dan sekitar ruangan diisap dan dibuang ke luar ruangan melalui pipa.
Tentu saja, pipa itu tersambung langsung ke luar ruang.
Baca Juga: Asap Dapur Berdampak Buruk pada Tubuh dan Lingkungan, Apa Solusinya?
Kedua, resirkulasi. Asap diisap, kemudian dibersihkan dan dinetralisir dengan carbon filter dan ionizer.
Fungsi karbon untuk menetralkan aroma tidak sedap, sementara ionizer berfungsi untukmembunuh bakteri di udara.
Dengan cara ini, udara yang diembuskan ke ruangan kembali segar, lebih bersih, dan higienis.
Bagaimana dengan konstruksinya?
Konstruksi sangat tergantung dari model cooker hood yang digunakan.
Model slim hood dan built-in hood bisa menggunakan rangka kabinet dapur.
Rangkanya dari plywood setebal 18 mm, yang menopang sekaligus menyangga beban secara merata, sementara pengikatnya menggunakan sekrup biasa ke lemari.
Baca Juga: Tak Napsu Makan Habis Memasak? Indikasi Kena Efek Buruk Asap Dapur, Kok Bisa?
Built-in hood dengan tambahan cerobong dapat dipasang menempel pada tembok.
Cerobong diberi pelat dan di-dynabolt ke tembok.
Jika dindingnya menggunakan gipsum, kamu bisa menggunakan sekrup dengan fischer.
Cara ini membuat cooker hood kuat dan tidak mudah ambruk.
Konstruksi alat isap model chimney berbeda lagi.
Alat ini sebaiknya dipasang pada dak beton, balok beton, rangka besi siku atau besi hollow.
Pelat yang melekat pada cerobong di-dynabolt atau disekrup ke rangka tadi.
Tentu kamu perlu juga mempertimbangkan posisi pipa yang akan dipasang menuju ke ruang luar.
Silakan mencoba!
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
(*)