Kemana Limbah Deterjen dan Limbah Mandi Harus Dibuang? Ketahui di Sini

Selasa, 29 September 2020 | 09:56
Daily Sabah

Limbah Deterjen dan Limbah Mandi Ke Mana Membuangnya?

IDEAonline –Di tahun 1977, saatJakarta dipimpin AliSadikin, pabrik-pabrikdeterjen gulung tikar danmengalihkan dagangannyake luar Jakarta.

Ini karenaada surat keputusangubernur yang melarangpenggunaan deterjen keras; deterjen yang mengandungfosfat dengan kadar tinggi.

Aturan ini diberlakukankarena zaman itu mulai banyakrumah tangga yang membuang sisalimbahnya ke sungai.

Baca Juga: Membiarkan Batang Pohon Mati di Pekarangan Bisa Pancarkan Aura Negatif?

Baca Juga: Pengeluaran Makin Menjadi-jadi, Begini Cara Cerdas Belanja Online!

Akibatnya, disungai banyak terkandung fosfat yangdapat membuat fitoplankton danmikroorganisme tumbuh subur di air.

Banyaknya kedua makhluk tersebutmembuat kandungan oksigen di dalamair sungai berkurang. Ujung-ujungnya, makhluk hidup air seperti ikan tidakakan bisa bertahan hidup.

Selain sisa deterjen, rumah tanggajuga mengasilkan limbah dari dapurdan limbah bekas mandi. Ketiga limbahini dikenal dengan nama greywateratau limbah non kakus.

Rumah tanggamenghasilkan pula limbah kotoranmanusia, yang dikenal dengan namablackwater.

Beberapa ahli sanitasimenambahkan satu kategori lagiuntuk limbah tetesan AC dan kulkassebagai clearwater.

Dalam kehidupansehari-hari, clearwater umumnyatidak berjumlah banyak, terutama dari kulkas, sehingga sulit diolah untukdimanfaatkan kembali.

TetesanAC jumlahnya sedikit lebih banyakdan bila ditampung dalam wadahdapat langsung digunakan untukkeperluan bersih-bersih, misalnya cucipiring atau pakaian.

Umumnya, orang membuanglimbah greywater langsung ke selokanyang ada di depan rumah, tanpa diolahterlebih dahulu.

Baca Juga: Belum Selesai Pandemi Covid 19, Warganet Panik Soal Potensi Gempa Megathrust dan Tsunami di Pulau Jawa, Ini Penjelasannya!

Baca Juga: Bingung Banyak Tisu Berserakan di Kamar Dul Jaelani, Sang Ibunda Singgung Soal Tak Keluar Kamar Seharian, ‘Loh.. Suudzon Bunda’

Akibatnya, sungai—yang menjadi tempat bermuaranyaselokan—menjadi tercemar; warnanyamenjadi coklat dan mengeluarkanbau busuk.

Selain bisa menyebabkanikan-ikan mati, zat-zat polutan yangterkandung dalam limbah juga bisamenjadi sumber penyakit seperti kolera, disentri, dan berbagai penyakit lainnya.

Coba tengok pengalaman di kotaLondon tahun 1848 dan 1853. Kala ituterjadi wabah kolera yang menewaskan10.000 penduduk di sekitar sungaiThemes. Usut punya usut, ternyatawabah itu disebabkan sungai Themestercemar limbah rumah tangga.

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 92

Tag

Editor : Maulina Kadiranti