IDEAonline- Saat ini, baik pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah, tengah berjuang memerangi pandemi virus corona (Covid-19).
Belum selesai masalah virus ini, dilaporkan Pulau Jawa bagian selatan akan dilandagempa megathrust.
Tentu saja warga yang tinggal di daerah pantai bagian selatan langsung panik.
Nah, benarkah permasalahanpotensi gempa megathrust ini?
Baru-baru ini, peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) merilis hasil riset tentang adanya potensi tsunami di selatan Jawa dengan ketinggian mencapai 20 meter yang terbit di jurnalNature Scientific Report.
Informasi tersebut pun menimbulkan kekhawatiran dan kepanikan masyarakat.
Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono menegaskan, gaduh akibat potensi gempa megathrust dan tsunami selalu muncul setiap para ahli mengemukakan pandangan mengenai potensi gempa dan tsunami.
Padahal perlu diingat, hingga saat ini, tidak ada teknologi apa pun yang bisa memastikan kapan dan di mana gempa besar maupun tsunami terjadi.
Bukan hal baru
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), informasi potensi gempa megathrust sudah sering muncul dan terus berulang sejak peristiwa tsunami Aceh di tahun 2004 silam.