Waspadai 3 Penyakit saat Banjir, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya

Sabtu, 03 Oktober 2020 | 09:00
tribunnews.com

Banjir di Teluk Gong Jakarta Utara Januari 2020.

IDEAOnline-Ada 3 jenis penyakit berbahaya yang biasa muncul di saat banjir yang bisa dicegah dengan cara-cara mudah, asal tertib.

Waspadai dengan mengenal gejalanya dan pengobatannya.

1. Diare

Penyakit ini memang sangat sering diderita oleh para korban banjir.

Penularannya pun cukup mudah.

Sumber-sumber air bersih menjadi hal yang langka bagi para korban banjir.

Bakteri penyebab diare pun dapat berkubang di persediaan air minum, wadah makanan dan minuman.

Bila dibiarkan terlalu lama, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang cukup parah, bahkan dapat menjadi penyakit yang mematikan.

  • Gejala
Biasanya, diare diawali oleh proses buang air besar terus menerus, yang disertai rasa mulas, dehidrasi, mual, dan muntah.

Feses penderita pun berubah menjadi lembek atau cair, dan BAB terjadi sedikitnya tiga kali dalam 24 jam.

Baca Juga: Dispenser Bisa Jadi Sarang Penyakit, Ini Dia Cara Membersihkannya

wartakota

Ilustrasi diare.

Pengobatan

Selain obat dokter, hal yang harus dilakukan pada para penderita diare adalah menggantikan kandungan air dalam badan yang telah hilang akibat BAB terus menerus.

Oralit dan tablet zinc adalah salah satu obat utama dalam mengatasi dehidrasi.

Selain itu, kamu juga bisa membuat sendiri larutan oralit dengan mencampurkan 200ml air matang, 2 sendok teh gula pasir, dan ½ sendok teh garam halus.

Campurkan bahan-bahan tersebut, lalu berikan pada para penderita diare.

Berikan dosis sesuai usia.

Bagi orang dewasa, biasanya harus mengonsumsi 12 gelas setelah 3 jam mengetahui terkena penyakit diare, dan 5 gelas setelah BAB.

  • Pencegahan
Cuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan, adalah salah satu bentuk pencegahannya.

Pastikan wadah makanan dan minuman kamu, serta tempat-tempat keluarnya air minum—seperti dispenser—selalu bersih dan jauh dari kuman.

Baca Juga: Bahaya, Ada Parasit Penyebab Diare di Kolam Renang!

Nyamuk Aedes Aegypti.

2. Demam Berdarah

Ketika banjir surut, genangan air yang tersisa merupakan tempat potensial bagi nyamuk untuk berkembang biak.

Jentik-jentik nyamuk dapat tumbuh dan berkembang di sana.

Salah satunya, nyamuk Aedes aegypti, spesies nyamuk yang membawa virus dengue, yang dapat menyebabkan demam berdarah dengue (DBD).

  • Gejala
DBD ditandai oleh demam tinggi, sakit kepala, nyeri di belakang mata, nyeri pada sendi dan tulang, serta mual dan muntah.

Biasanya, ruam merah muncul pada permukaan kulit.

Penurunan trombosit (bagian darah yang berperan dalam pembekuan darah) juga terjadi pada para penderita DBD ini.

  • Pengobatan
Untuk mencegah dehidrasi akibat demam dan muntah, berikan tambahan cairan tubuh lewat minuman dan elektrolit.

Lebih baik, penyakit ini ditangani di rumah sakit terdekat, agar proses penyembuhannya dapat terpantau.

  • Pencegahan
Ketika banjir surut, usahakan agar genangan air kering dari sudut-sudut rumah kamu.

Kuras penampungan air, bersihkan wadah-wadah air secara rutin, mengubur barang-barang bekas penampung jentik, seperti kaleng bekas, dan tutup rapat penampungan air.

Baca Juga: Di Tengah Berkembangnya Corona, DBD Merebak Lagi, Ini Bagian Rumah yang Berpotensi Jadi Habitat Nyamuk Aedes Aegypti

Ilustrasi-Tikus got.

3. Leptospirosis

Salah satu penyakit yang dapat menghampiri para penderita banjir adalah Leptosirosis.

Penyebab penyakit ini adalah bakteri leptospira yang ditularkan melalui kotoran dan air kencing tikus.

Biasanya, bakteri tersebut akan menyerang seseorang yang memiliki luka di salah satu bagian tubuhnya.

Luka tersebut terendam di dalam air banjir yang telah bercampur dengan kotoran dan kencing tikus.

  • Gejala
Para penderita leptosirosis ini biasanya ditandai oleh flu ringan hingga berat.

Biasanya, hal ini terjadi pada fase pertama, yang disebut dengan fase septisemik.

Tanda-tanda lainnya adalah demam, kedinginan, kelemahan otot, sakit tenggorokan, batuk, nyeri dada, muntah darah, sakit kepala hingga takut cahaya.

  • Pengobatan
Pemberian antibiotik adalah salah satu cara untuk mengobati penyakit ini.

  • Pencegahan
Pastikan bahwa kamu membersihkan rumah secara menyeluruh ketika banjir surut.

Bersihkan seisi rumah dan bagian-bagiannya dengan cairan pembersih—terutama yang mengandung zat disinfektan—sehingga bakteri dan virus pembawa penyakit dapat mati seketika.

Gunakan sarung tangan dan alas kaki ketika membersihkan rumah.

Baca Juga: Pasca Banjir Kenali Leptospirosis dan Pencegahannya, Sanitasi Buruk Paling Berpotensi Terjangkit

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya