IDEAonline - Inggris resmi melarang penggunaan sedotan plastik mulai Kamis (1/10), setelah tertunda selama enam bulan akibat pandemi virus corona.
Menyadur ABC News, pemerintah Inggris juga melarang pemakaian cotton bud dan sendok minuman yang terbuat dari plastik.
Pengecer dilarang menjual atau memasok barang sekali pakai sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi limbah dari plastik sekali pakai.
Kendati demikian, aturan ini memberikan pengecualian bagi para penyandang disabilitas atau terhambat kondisi medisnya.
Namun selain masalah lingkungan, sebenarnya ada pula masalah lain yang dapat dapat dihasilkan sedotan dan berbahaya untuk kesehatan.
Dilansir dari Reader's Digest melalui Nakita.id ada beberapa hal yang akan terjadi pada tubuh saat menggunakan sedotan.
Kerutan
Baca Juga: Gunakan Baking Soda, Begini Trik Mudah Lenyapkan Noda Kuning di Panci, Jadi Baru Lagi!
Baca Juga: 90% Anak Muda Indonesia Khawatirkan Dampak Krisis Iklim, Ini Hasil Surveinya!
Menurut dokter kulit bersertifikat dan kontributor RealSelf Sejal Shah, MD, menghirup sedotan adalah salah satu kebiasaan sehari-hari yang menyebabkan keriput.
Menggunakan sedotan secara teratur berarti membuat otot-otot akan melalui gerakan berulang mengerucutkan bibir.
Mengulangi gerakan ini memecah kolagen dekat mulut Anda, menyebabkan lipatan kulit permanen.
Berpotensi menambah berat badan
Menurut Washington Post, sedotan dapat menyebabkan seseorang minum lebih banyak bila dibandingkan menggunakan gelas atau cangkir.
Sebab minum melalui sedotan menetralkan bau minuman yang juga bisa menyebabkan konsumsi berlebihan.
Oleh karena itu, penggunaan sedotan sebaiknya dilakukan secara bijaksana.
Gigi berlubang
Baca Juga: Gunakan Baking Soda, Begini Trik Mudah Lenyapkan Noda Kuning di Panci, Jadi Baru Lagi!Minum dari sedotan sepertinya merupakan solusi yang baik untuk menghindari gigi berlubang dan gigi berlubang.
Namun ternyata justru sebaliknya.
“Gula dari soda atau asam dari anggur dan kopi masih menyentuh gigi Anda bahkan ketika minum melalui sedotan,” ujar Kami Kohani, DDS.
"Anda mungkin mengirim beban itu ke geraham Anda, di mana gigi berlubang kemungkinan besar akan terjadi,' tambahnya.
Inilah alasan lain mengapa sebaiknya penggunaan sedotan dihentikan.
Gigi bernoda
Mark Burhenne, DDS, menambahkan bahwa menggunakan sedotan juga dapat membuat gigi bernoda.
Menurut Dr. Burhenne, satu-satunya cara penggunaan sedotam berpotensi melindungi gigi adalah jika ujung sedotan ada di bagian belakang mulut dan cairan langsung masuk ke tenggorokan tanpa menyentuh gigi.
Hal tersebut tentu susah untuk dilakukan.
Sensasi gas dan kembung
Menggunakan sedotan berarti menghirup lebih dari sekedar minuman.
Nesochi Okeke-Igbokwe, MD, seorang dokter dan ahli kesehatan, mengatakan saat seseorang menggunakan sedotan maka ia akan menelan udara berlebih yang disebut aerophagia.
"Penumpukan udara berlebih di saluran pencernaan dapat diterjemahkan menjadi lebih bersendawa untuk melepaskan udara tertelan," kata Dr Okeke-Igbokwe.
Mirip dengan menggunakan sedotan, makan makanan terlalu cepat dan minum minuman berkarbonasi super bisa berkontribusi untuk menelan banyak udara juga.
Tubuh terkena bahan kimia
Sedotan plastik biasanya terbuat dari polypropylene, sejenis plastik yang terbuat dari minyak bumi, laporan Washington Post.
Meskipun Food and Drug Administration menyatakan makanan polypropylene aman, bahan kimia dari plastik bisa bocor ke dalam air.
Namun penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science juga menunjukkan bahwa senyawa tersebut bisa mempengaruhi kadar estrogen pada manusia.
Oleh karena itulah penggunaan sedotan sebaiknya mulai dihindari.
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)