Ternyata Membatasi Ruang Tak Harus Gunakan Sekat atau Pembatas Bahkan Dinding, Terungkap Caranya!

Rabu, 18 November 2020 | 20:34
Tab RUMAH

Ternyata Membatasi Ruang Tak Harus Gunakan Sekat atau Pembatas Bahkan Dinding, Terungkap Caranya!

IDEAonline –Menciptakan batas sebuah ruang bisa saja dibuat gampang. Beri pembatas, sudahlah tuntas. Tapi bisakah Anda bayangkan, betapa sesak rumah Anda bila dipenuhi oleh sekat?

Coba kita lihat rumah contoh di Mawar Town House ini.

Dilansir dari Tabloid RUMAH edisi 98,Setiap ruang memiliki batas teritorinya sendiri sekalipun tidak ada pembatas yang cukup berarti.

Batas ini begitu maya; tidak kasat mata tapi akan terasa dengan sendirinya. Apa yang bisa memunculkan batas maya ini? Jawabnya adalah focus ruang.

Katakan sebuah ruang besar di dalam sebuah rumah menampung tiga fungsi, yaitu ruang keluarga, ruang makan, dan ruang kerja.

Meletakkan sebuah fokus yang spesifik pada setiap ruangan, secara psikologis akan membuat kita “memecah” ruang besar tersebut ke dalam 3 bagian, sekalipun tidak ada pembatas fisik.

Baca Juga: Jauhkan dari Bocor dan Lembap, Terungkap 5 Cara Agar Televisi di Rumah Tak Rusak Karena Cuaca Buruk!

Baca Juga: Anak Susah Tidur di Jam Ideal? Kondisikan Kamarnya seperti Ini!

Memang, pengaturan letak perabot juga ikut andil dalam membuat batasan ruang. Tapi “pemecahan” melalui focus ruang ini membuat pembagian ruang terasa lebih tersusun rapi. Nah, fokus seperti apa yang digunakan di rumah ini?

Ruang Keluarga

Fokus pada ruang keluarga di sini adalah dinding berwarna hijau. Dinding hijau ini dibuat sedikit menjorok ke dalam (kira-kira 50 cm), dan diberi bingkai kayu.

Baca Juga: Tak Takut dengan Pendukung Habib Rizieq, Nikita Mirzani Tampak Sindir Balik Emak-emak yang Datangi Hunian Mewahnya, ‘Dikira Rumah Gue Panti Jompo Kali’

Tab RUMAH

Membatasi Ruang Tanpa Pembatas

Di area inilah diletakkan meja yang bisa digunakan untuk meletakkan TV, perangkat audio, atau pajangan.

Sofa yang ditata dalam formasi “L” dan dibuat menghadap TV, memastikan pandangan akan tertuju ke arah dinding hijau ini.

Ketika kita memandang fokus dinding hijau inilah, batas maya ruang keluarga akan muncul dengan sendirinya.

Ruang Makan

Bersebelahan dengan ruang keluarga, ada ruang makan. Antara kedua ruang ini tidak diletakkan pembatas apapun.

tnr

Fokus pada ruang makan ini adalah dinding warna marun yang dibuat menjorok ke dalam kira-kira sedalam 3 cm. Pada dinding ini digantungkan hiasan dinding, dan di bawahnya diletakkan credenza.

Tapi, salah satu dinding yang ada di ruang makan dicat warna marun. Lagi-lagi, dinding marun ini dibuat menjorok ke dalam, walau tidak sedalam dinding hijau di ruang keluarga.

Baca Juga: Pandemi Covid-19, Benarkah Tidur Bisa Tingkatkan Imunitas Tubuh?

Menempel pada dinding ini, diletakkan sebuah meja konsol, dan di atasnya digantungkan hiasan dinding.

Pada saat mata menuju ke dinding marun ini, terwujudlah dalam benak sebentuk ruang dengan fungsi untuk tempat makan.

Ruang Kerja

Juga berdekatan dengan ruang keluarga, ada ruang kerja. Jangan dulu membayangkan bahwa ruang ini berbentuk ruangan. Tidak sama sekali.

endhy

Ruang kerja di rumah ini dibuat sederhana saja, yaitu berupa satu meja dan kursi yang diletakkan di sebuah sudut di depan ruang keluarga, bersebelahan dengan dapur. Bila dilihat pada denah, area ini benar-benar menyatu dengan ruang keluarga. Tapi dengan adanya fokus ruang berupa dinding yang dicat hijau, area ini seakan-akan menjadi ruang sendiri yang terpisah dari ruang keluarga.

Yang dimaksud dengan ruang kerja di sini hanyalah sebuah meja dengan satu kursi yang diletakkan menempel pada sebidang dinding yang dicat hijau terang (lebih terang dibandingkan hijau pada ruang keluarga).

Cuma itu. Tapi lagi-lagi, focus berupa dinding hijau membuat area itu seperti terpisah dari ruang keluarga dan memiliki fungsi sendiri.

Partisi Kecil

Selain fokus pada setiap ruang, di rumah ini juga ada “partisi kecil”. Kenapa perlu diberi embel-embel kata “kecil”, karena partisi ini memang tidak menyerupai partisi pada umumnya yang lebar dan tinggi.

Tapi sekalipun kecil, benda ini menjalankan fungsi dengan sangat baik sebagai pembatas bagi ruang tamu dan juga bagi dapur.

Untuk “memisahkan” ruang tamu dari ruang lainnya digunakan partisi kecil dari kayu yang “dilubangi” dengan pola lingkaran-lingkaran.

Baca Juga: Jangan Dibuang, Ternyata Cangkang Telur Bisa Bermanfaat untuk Tanaman, Tumbuk Dahulu!

Tab RUMAH

“Partisi kecil” juga ada di ruang tamu, memisahkannya dari ruang keluarga. Partisi selebar 40 cm dari kayu dengan lubanglubang berbentuk lingkaran ini tidak menghalangi pandangan. Tapi ia menjadi semacam simbol pemisah dari dua ruang yang berbeda.

Kayu ini lebarnya hanya sekitar 40 cm, diletakkan menempel pada dinding kiri dan kanan.

Partisi ini tidak memisahkan ruang tamu dan ruang keluarga secara fisik, karena toh pandangan dari ruang yang satu masih sangat terbuka ke ruang lainya. Tapi ia memisahkan secara fungsi.

Partisi kecil ini menjadi tanda bahwa ruang di sisi satu dan sisi lainnya memiliki fungsi yang berbeda. Selain itu, partisi ini juga menjadi ornament menarik di ruang tamu.

Baca Juga: Jauhkan dari Bocor dan Lembap, Terungkap 5 Cara Agar Televisi di Rumah Tak Rusak Karena Cuaca Buruk!

Partisi kecil lain bisa dijumpai di dapur. Deretan kayu menyerupai jeruji diletakkan di ujung meja kitchen set, menjadi pembatas antara dapur dan ruang makan).

Tab RUMAH

Antara ruang makan dan dapur dipisahkan “partisi kecil” berupa jeruji dari kayu yang diletakkan di atas kabinet dapur. Pola lantai yang berbeda juga menjadi simbol pembeda fungsi pada kedua ruang ini. Di sebelah dapur dibuat lemari tanam untuk menyimpan piring-piring. Lemari tanam ini menjadi pembatas antara dapur dan ruang kerja.

Apakah jeruji ini menghalangi pandangan? Sama sekali tidak. Tapi ia menciptakan “jarak” yang memisahkan aktivitas makan dan aktivitas memasak.

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti