IDEAOnline-Petir, lembap, bocor, dan perubahan cuaca yang signifikan, adalah beberapa faktor yang perlu kita waspadai di Indonesia, utamanya saat musim hujan.
Agar televisi di rumah tak mudah rusak karena cuaca, berikut ini 5 tip yang dapat dilakukan.
1. Pakai penetral.
Baca Juga: Walhi sebut Pembangunan Food Estate Mengancam Kelestarian Lingkungan
Listrik yang tidak stabil dapat terjadi kapan saja, terutama saat hujan disertai petir.
Tidak hanya televisi, peralatan elektronik lainnya juga rentan rusak menghadapi listrik yang tidak stabil ini.
Voltase terlalu rendah bisa mengurangi kinerja elektronik, sedangkan voltase terlalu tinggi bisa memperpendek usia pakai elektronik.
Ketidakstabilan ini dapat diatasi dengan memasang penetral listrik (stabilizer) sebelum daya dialirkan ke berbagai peralatan elektronik.
Kamu dapat memasangnya di dekat MCB (sekering), sehingga daya yang masuk akan lebih stabil sebelum dialirkan ke berbagai area di rumah.
2. Jauhkan dari bocor dan lembap.
Di musim hujan, apapun bisa terjadi.
Baca Juga: Anak Susah Tidur di Jam Ideal? Kondisikan Kamarnya seperti Ini!
Baca Juga: Sulit Mengatur Anak Soal Makanan, Contohlah Orangtua di Jepang Ini!
Bocor yang telat terdeteksi dan udara lembap adalah 2 faktor yang bisa merusak televisi.
Uap air yang menempel pada komponen televisi dapat menyebabkan korsleting saat televisi dinyalakan, sehingga akan merusak televisi.
Untuk mencegahnya, pastikan plafon di atas televisi aman dari bocor.
Letakkan televisi pada area yang kering dan jauh dari sumber air, seperti kolam, sehingga uap air tak mudah menempel ke dalam komponen televisi
3. Matikan aliran listrik dan cabut.
Kilatan petir terdiri dari muatan listrik yang luar biasa besar, sehingga akan mengganggu kinerja televisi.
Efek ringannya, sinyal televisi terganggu sehingga gambar kurang jernih.
Efek beratnya, terjadi korsleting bahkan kebakaran dalam sekali sambaran.
Jika televisi kamu tak memiliki komponen penangkal petir, jalan termudah mencegah sambaran petir adalah memutus aliran listrik saat hujan lebat disertai petir.
Selain mematikan televisi, jangan lupa juga mencabut stop kontaknya.
4. Pilih antena berpenangkal petir.
Pada umumnya, televisi yang menggunakan antena dalam akan lebih aman dari sambaran petir dibandingkan antena luar.
Namun, sulitnya menangkap sinyal adalah kelemahan utama antena dalam, sehingga masih banyak rumah yang menggunakan antena luar.
Pastikan kamu memilih antena luar berpenangkal petir dengan bahan logam yang tersambung langsung dengan kabelgrounding, sehingga energi listrik dari petir yang sangat besar ini dapat langsung dialirkan ke tanah tanpa sempat menyambar elektronik.
5. Membuat instalasi grounding.
Groundingadalah bentuk instalasi listrik untuk meniadakan energi potensial yang berlebihan dengan cara membuangnya ke tanah.
Instalasigroundingtertanam di dalam tanah yang mengandung air dan dipasang dengan jarak minimal 5m dari permukaan tanah.
Baca Juga: Anak Susah Tidur di Jam Ideal? Kondisikan Kamarnya seperti Ini!
Saat energi listrik yang berlebihan dialihkan ke instalasigrounding, air akan segera menyebarkan kelebihan energi ini ke tanah untuk dinetralisir.
Instalasigroundingdi rumah memegang peranan penting.
Pertama, untuk menyalurkan energi listrik berlebihan terutama saat petir menyambar agar tidak menyebabkan bahaya.
Yang kedua, menstabilkan tegangan listrik pada berbagai sumber tegangan.
Ketiga, mengurangi kontak listrik pada elektronik karena kelebihan energi sehingga usia pakai lebih panjang dan aman bagi penghuni.(Johanna Erly Widyartanti/IDEA)
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)