Siasati Suhu Panas di Dalam Rumah dengan Kreativitas Desain, Cek Yuk!

Rabu, 03 Maret 2021 | 16:49
Idea.grid.id

Menciptakan ventilasi silang di loteng.

IDEAOnline-Apa ukuran rumah yang nyaman?

Rumah dikatakan nyaman apabila saat berada di dalamnya kita tidak merasakan panas atau pengap, apalagi sampai sulit bernapas karena minimnya oksigen (O2) di dalam ruang.

Naiknya suhu dalam rumah yang mengakibatkan panas di dalam ruang sangat terkait dengan pengaruh cuaca.

Bagaimana cara menyiasatinya?

Kreativitas desain arsitektur dapat menjadi solusi untuk hal ini. Apa saja?

1. Ciptakan ventilasi silang.

Ventilasi silang bisa diciptakan dnegan membuat bukaan yang terdiri dari banyak bidang.

Prinsip dari ventilasi silang adalah menciptakan aliran udara, baik masuk atau keluar ruang.

Dengan ventilasi silang, tercipta perbedaan tekanan sehingga udara bisa mengalir.

Agar optimal sebaiknya tidak menempatkan ventilasi saling berhadap-hadapan karena dengan kondisi ini udara tidak terdistribusi merata ke seluruh ruangan, tetapi langsung keluar.

Baca Juga: Atasi Panas dan Lembap, Ini Cara Bikin Ventilasi Silang yang Benar!

Insulasi panas diaplikasikan untuk mengurangi panas masuk ke ruang.

2. Dinginkan ruang di bawah atap dengan ventilasi atau insulasi.

Atap sebagai ambang atas pada rumah merupakan bagian yang menerima radiasi panas paling besar.

Sebaiknya ruang di bawah atap dilengkapi dengan bukaan agar udara panas tidak terperangkap di bawahnya.

Bukaan untuk atap bisa berupa sopi-sopi atau bagian atap yang diberi jendela (ventilasi) untuk mengalirkan udara ke dalam atap.

Bila kedua hal tersebut tidak memungkinkan, ada alternatif lain, yakni dengan membuat ventilasi teritisan.

Ventilasi ini terdapat pada plafon teritisan yang dibiarkan terbuka (berupa kisi-kisi) lalu tutup dengan kayu reng yang disusun berjajar.

Lengkapi dengan kawat kasa agar tidak dimasuki hewan pengganggu.

Cara lain untuk mengurangi panas adalah dengan menggunakan bahan insulasi atap (berupa lembaran aluminium foil berlapis glass wool).

Baca Juga: Jangan Sia-siakan Ruang Bawah Atap, 3 Cara Bikin Nyaman Tak Panas Lagi

Serial RUMAH

Meninggikan plafon bisa jadi siasat desain untuk atasi panas di dalam ruang.

3. Aplikasikan menara angin.

Melalui ventilasi udara yang diletakkan pada penutup atap, tekanan udara panas yang ada di dalam rumah akan tertarik ke luar melalui menara angin dan digantikan dengan udara yang segar.

Untuk mendapatkan efek menara angin (efek cerobong) lebih optimal, menara angin dibuat dengan bentuk penutup yang menghadap arah datangnya angin.

Selain itu, efek cerobong juga terjadi jika plafon rumah cukup tinggi atau minimal rumah dua lantai.

Semakin tinggi letak plafon, semakin bagus sirkulasi udara.

4. Tinggika plafon.

Jarak yang jauh antara lantai dan plafon memungkinkan udara bergerak bebas pada ruang kosong, sehingga panas dari atap akan mengalami pendinginan dan pada akhirnya ruangan menjadi lebih sejuk dengan catatan ventilasi ruang juga harus baik.

Plafon yang tinggi (minimal 3 m) memungkinkan udara panas terangkat ke atas dan menarik udara segar dari luar ke dalam, sehingga ruang menjadi lebih sejuk.

Sistem ventilasi yang demikian akan mendorong udara panas dari bawah ke atas dan keluar melalui ventilasi dan sebaiknya udara segar akan masuk ke dalam ruangan sehingga suhu di dalam ruangan menjadi nyaman.

Baca Juga: Mana Plafon Paling Aman saat Ada Kebocoran Atap? Cek 3 Bahan Ini Yuk!

IDEA/Agnes

Kemiringan atap juga pengaruhi panas di dalam rumah.

5. Cermat pilih material dan tentukan kemiringan atap.

Pada rumah 2 lantai, lantai bawah terasa lebih sejuk daripada lantai atas karena ruang di bawah telah terhalangi oleh dak beton lantai dua.

Hal ini menyebabkan panasnya tidak diteruskan ke bawah.

Ada baiknya bila plafon lantai atas juga terbuat dari beton agar lantai atas bisa sejuk.

Memang jadi lebih mahal, tetapi jauh lebih nyaman.

Selain dipengaruhi oleh bahan atap, panas pada ruangan juga dipengaruhi oleh besar-kecilnya sudut atap yang membentuk bantalan udara (ventilasi atap) di bagian bawah atap.

Jika sudut atap landai maka radiasi semakin dekat.

Akibatnya, panas yang diterima oleh penutup atap akan membuat ruang di bawah atap menjadi panas.

Bentuk atap yang dapat mengeleminasi suhu di ruang bawah atap adalah atap model pelana.

Baca Juga: Desain dengan Cermat 5 bagian Atap Ini agar Aman Bocor, Cek Yuk!

Foto Adeline

Hadirlan teras juga jadi siasat panas di dalam rumah.

6. Hadirkan teras.

Teras atau biasa disebut beranda, berfungsi sebagai ruang peralihan antara ruang luar (halaman) dan ruang dalam (bangunan).

Pada daerah beriklim panas, ruang ini dapat berfungsi sebagai area peralihan yang dapat menciptakan iklim mikro, baik di dalam bangunan maupun di sekitarnya agar nyaman bagi manusia.

Adanya teras menyebabkan tekanan udara di halaman mengembang karena panas dan tekanan udara di teras lebih dingin.

Perbedaan tekanan udara tersebut menyebabkan terjadinya aliran udara dari luar ke dalam teras.

Aliran udara tersebut kemudian bersirkulasi ke dalam rumah melalui ventilasi sehingga suhu dalam ruangan akan terasa lebih sejuk.

7. Bikin teritisan.

Teritisan merupakan atap tambahan yang berdiri sendiri atau bisa juga merupakan perpanjangan dari atap utama (tanpa dinding).

Suhu dalam ruang dapat berkurang karena suhu panas yang berasal dari luar telah didinginkan terlebih dahulu di teritisan sebelum masuk ke dalam rumah.

Ventilasi juga harus diperhatikan agar udara dapat mengalir dengan leluasa.

Semakin lebar teritisan dapat membuat ruang makin adem dan air hujan tidak akan tampias.

Konsekuensinya, ruang akan semakin gelap karena cahaya matahari yang masuk hanya sedikit.

Baca Juga: Kolam Ikan di Bawah Lantai Teras, Begini Membuat Konstruksinya

#BerbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti