Ajarkan Anak Peduli Lingkungan Sejak Dini dari Rumah, Ini Caranya!

Kamis, 18 Maret 2021 | 19:00
kompas.com

Ilustrasi-Ajarkan anak untuk menghabiskan makanannya sejak dini dari rumah.

IDEAOnline-Peduli lingkungan bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menghargai makanan.

Menanamkan kebiasaan pada anak untuk selalu mencukupkan makanan yang dikonsumsinya dan menghabiskannya, adalah contoh paling sederhana.

Edukasi ini tentu saja bisa dilakukan oleh para pendidik (guru, orang tua, dan orang dewasa) atau siapapun kepada anak sejak dini.

Baca Juga: Pernah Berkunjung ke Rumah Sultan Andara, Artis Ini Mengaku Kesal Setengah Mati dengan Istri Raffi Ahmad, Ashanty: 'Aku Benci Banget Malah!!'

Melalui inisiatif Food is Precious, Ikea berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Swedia dan Greeneration Foundation meluncurkan program Indonesian Children Care for the Environment (ICCFTE) pada Rabu (17/03/21)

Program ini ditujukan untuk mengedukasi anak-anak untuk menghargai makanan, serta tentang pengajaran pengelolaan limbah makanan.

Salah satu rangkaian dari program ini adalah peluncuran buku cerita anak-anak berjudul “BANA - Si Pisang Berjalan-Jalan”.

Buku ini merupakan bentuk nyata dari inisiasi ICCFTE yang disampaikan melalui pendekatan yang menarik untuk anak-anak.

Buku “BANA - Si Pisang Berjalan-Jalan” sendiri bercerita tentang karakter pisang bernama Bana yang ingin berguna bagi lingkungan sekitar.

Baca Juga: Ingin Barang Bekas Kamu Tak Jadi Limbah? Donasikan ke 5 Tempat Ini!

Kompas.com
shutterstock

Ilustrasi-Bercerita cara efektif dan menyenangkan, sumber cerita bisa didapatkan virtual.

Buku ini menggambarkan kisah Bana dan teman-temannya selama perjalanan hidup sejak dipetik hingga dikonsumsi.

Buku ini diluncurkan dengan harapan agar anak dapat lebih menghargai setiap makanan agar tidak terbuang sia-sia, serta mengerti akan pemanfaatan limbah makanan untuk dijadikan produk lain yang turut bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

Buku “BANA - Si Pisang Berjalan-Jalan” dapat diunduh secara gratis di laman situs Ikea dan Greeneration Foundation.

Makanan terlalu berharga untuk dibuang.

"Hal ini menjadi semangat bagi kami untuk terus mengedukasi publik tentang pentingnya menghargai setiap makanan dan mengurangi limbah makanan,” ujar Food Commercial Manager Ikea Indonesia, Ririh Dibyono.

Diajarkan Sejak Dini dengan Cara Menyenangkan

Baca Juga: Ada Hotel Mewah di Dalam Rumah, Konglomerat Asal Pondok Indah Ini Bagikan Isi Huniannya, Enggak Sangka Dulu Pernah Jualan Bumbu di Pasar!

Diperlukan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami anak agar dapat menerima ajakan orang tua untuk menghargai makanan.

Dalam program ICCFTE ini, Ikea menggandeng Greeneration Foundation, organisasi non-profit yang fokus pada pemanfaatan media kreatif dan adaptif dalam mengubah perilaku manusia untuk menerapkan konsumsi dan produksi berkelanjutan di Indonesia.

Menurut Muhammad Fahrian Yovantra, Head of Program Division Greeneration Foundation, membacakan cerita (bagi anak yang belum bisa membaca) dan membaca cerita sendiri (bagi yang sudah dewasa), adalah cara cukup efektif untuk mengedukasi anak agar menghargai makanan.

Baca Juga: Indonesia, Negara Penghasil Limbah Makanan Peringkat Kedua Tertinggi di Dunia

dok. Ikea Food

Food Precious Initiative, upaya Ikea kuragi limbah, ditanamkan ke anak sejak dini.

“Lewat ilustrasi yang menarik dan pesan yang mudah dimengerti dalam buku cerita anak ‘BANA - Si Pisang Berjalan-jalan’, kami yakin perilaku anak akan perlahan berubah, dan mereka akan lebih menghargai makanan yang mereka konsumsi,” jelas, Fahri yang mengatakan target buku ini adalah untuk anak-anak sampai usia kelas 5 Sekolah Dasar.

Anak akan dibawa untuk mudah mengerti bahwa proses makanan dari mulai ditanam hingga sampai ke meja makan dan siap disantap, itu mengalami proses yang sangat panjang.

Kesadaran untuk mengambil makanan secukupnya dan tidak menyisakan atau membuang makanan sehingga jadi limbah, itulah yang ingin ditanamakan ke setiap anak.

Selain peluncuran buku, IKEA dan Greeneration Foundation juga akan mengajak masyarakat dan komunitas lokal untuk mengikuti acara virtual workshop dan praktik urban farming pada (10/4/21).

Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan anak-anak pada isu limbah makanan dan cara penyelesaian sederhana.

Baca Juga: Pakai Timbangan Pintar, Perusahaan Ini Sukses Kurangi 31% Limbah Makanan dalam Setahun

#BerbagiIDEA

Tag

Editor : Maulina Kadiranti