IDEAOnline-Membengkaknya biaya renovasi, sangat sering terjadi di saat renovasi.
Akibat dari membengkaknya biaya renovasi ini mengakibatkan semua proses berikutnya akan terganggu dan bisa-bisa membuat tersendat dan berhenti di tengah jalan.
Dua hal berikut ini, adalah proses awal renovasi yang harus diketahu dan akan menentukan renovasi berjalan sesuai rencana dan tidak membengkak biayanya.
1. Renovasi: Kebutuhan Bukan Keinginan
Secara garis besar, renovasi dibagi 2, yaitu renovasi berat dan ringan.
Renovasi berat contohnya adalah menambah bangunan secara vertikal atau horizontal serta melibatkan pekerjaan struktur.
Sedangkan renovasi ringan adalah pekerjaan renovasi yang tidak melibatkan perombakan struktur utama di dalam rumah.
Renovasinya juga bersifat pembongkaran elemen kecil, seperti pembobokan dinding 1 atau penggantian atap.
Sebagai pemilik rumah, kamu harus menentukan spesifik kebutuhan.
Karena dari kebutuhan ini akan memengaruhi perkiraan dana renovasi.
Prinsip utama yang harus ditanamkan yaitu semakin luas ruang yang ingin kamu wujudkan, semakin besar juga dana yang akan kamu keluarkan.
Baca Juga: Renovasi Tanpa Mengganggu Tetangga, Ini Cara Hindari Konflik
Jika sebenamya kebutuhan kamu adalah menambah kamar, maka tak periu tergoda untuk menambah ruang lainnya.
Tentukan skala prioritas berdasarkan = kebutuhan, bukan keinginan.
Jadi, tak perlu boros membuang uang untuk kebutuhan yang tak periu.
2. Jangan Suka Otak-atik Desain
Periu diingat bahwa kebanyakan biaya renovasi membengkak karena perubahan desain.
Jika itu terjadi dalam proses menggambar, tidak masalah, tetapi perubahan itu jangan pemah terjadi saat proses pembangunan.
Sedikit saja perubahan akan berpengaruh banyak terhadap biaya yang dikeluarkan.
Apalagi jika itu menyangkut struktur bangunan.
Alangkah baiknya proses desain ini diserahkan kepada ahlinya, yaitu arsitek.
Biasanya, para arsitek lebih mengerti yang terbaik buat kamu dan semua penghuni yang akan tinggal.
Untuk kamu yang berencana melakukan renovasi dengan menambah bangunan secara horizontal, perhatikan sirkulasi dan pencahayaan ruang yang sudah terbangun maupun akan terbangun.
Jangan sampai ruang menjadi gelap dan “sulit bernapas”.
Baca Juga: Sukses Renovasi Ubah Dapur dan Tambah Kamar pada Rumah Desain Standar
Sedangkan, bagi kamu yang akan merenovasi secara vertikal, sebaiknya manfaatkan layout ruang di bawahnya.
Cara ini dapat meminimailisasi biaya renovasi.
Hanya saja, kamu wajib memastikan apakah struktur bangunan paling bawah siap menerima beban di atasnya atau tidak.
Jika sudah siap, bisa langsung disambungkan dengan struktur lantai atas.
Jika tidak, kamu harus mengecek lagi, apakah struktur bawah ini masih dalam kondisi baik atau tidak.
Jika masih baik, kamu tinggal menyuntik struktur tambahan.
Jika tidak, struktur harus dibongkar dan diganti dengan yang baru.
Ketika semuanya sudah pasti dan sudah tertuang dalam gambar desain, jangan lagi diotak-atik.
Baca Juga: Tak Hanya Siap Dana, Renovasi Ringan ataupun Berat Harus Lakukan Ini
#BerbagiIDEA