Tak Hanya Siap Dana, Renovasi Ringan ataupun Berat Harus Lakukan Ini

Jumat, 12 Maret 2021 | 16:00
kompas.com

ILustrasi-Renovasi rumah, ru=ingan atupun berat perlu persiapan matang.

IDEAOnline-Merenovasi bukan pekerjaan mudah dan murah.

Persiapan yang baik dapat membantu melancarkan proses pekerjaan renovasi.

Ini hal penting yang harus dipersiapkan.

1. Daftar Kebutuhan Ruang

Tentukan skala prioritas berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan.

Jika kebutuhan kamu adalah menambah kamar tidur maka tak perlu tergoda menambah ruang lainnya.

Atau bila yang mendesak memperluas dapur, cukup perluas ruang ini saja.

Yang harus ditanamkan di pikiran, semakin luas ruang yang ingin diwujudkan, maka semakin besar dananya.

Bila dana tak menjadi masalah, kamu bisa sedikit longgar dengan rencana renovasi rumah.

Tapi buatlah perencanaan matang agar dana tak membengkak.

Baca Juga: Artis Ini Pernah Berjuang dari Kanker Payudara, Simak Tanaman Langka Asal China yang Ternyata Mujarab Sembuhkan Kanker dalam Waktu 16 Jam!

2. Periksa Struktur Bangunan

Pengecekan struktur penting dilakukan, terutama struktur bangunan rumah.

Ini akan menentukan renovasi yang bakal digarap: renovasi ringan atau berat.

Jika tidak melibatkan perombakan struktur utama—hanya membobok dinding atau mengganti atap—maka termasuk renovasi ringan.

Sementara itu, bila menambah bangunan secara vertikal atau horizontal serta melibatkan pekerjaan struktur, maka termasuk renovasi berat.

Sekali lagi, berat atau ringannya renovasi akan berkaitan dengan biaya.

Baca Juga: Mau Pakai Arsitek untuk Membangun Rumah Impian? Perlu Tahu Ini!

arsitag

Ilustrasi menghitung RAB renovasi.

3. Rancang Perkiraan Biaya

Biaya renovasi memang tak sedikit, karena itu perlu dirancang dengan matang agar biaya yang dikeluarkan tak meleset.

Setidaknya, ada 3 pos kebutuhan dana yang harus kamu siapkan untuk proses merenovasi rumah.

Pertama, mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Besarnya biaya IMB di tiap kota sangat bervariasi.

Kedua, biaya desain (arsitek). Besarnya 8% dari nilai total proyek dengan mengacu pada peraturan IAI (jika di bawah Rp200 juta).

Baca Juga: Belasan Tahun Menduda, Ariel Kejutkan Netizen dengan Jawaban Belum Mau Menikah Lagi, Begini Hunian Sang Musisi yang Jarang Tersorot

Ketiga, biaya pembangunan (konstruksi). Ini meliputi biaya tukang, kenek, dan bahan material. Jika tak mau repot, konstruksi atau banguran bisa diserahkan kepada kontraktor.

4. Urus Perizinan

Meski bukan mendirikan atau membangun baru, merenovasi rumah butuh IMB (Izin Mendirikan Bangunan).

Wajib diurus perizinannya jika pekerjaan renovasi sampai ke mengubah layout ruang.

Misalnya, mengubah kamar menjadi ruang tamu atau membongkar tembok untuk memperluas ruang.

Penambahan luas bangunan, baik ke atas maupun ke samping, juga masuk kategori renovasi yang butuh IMB.

Proses pengurusan IMB renovasi tak jauh berbeda dengan IMB biasa.

Perbedaannya, pada persyaratan. Untuk mengajukan IMB renovasi, harus menyertakan fotokopi IMB sebelumnya.

Baca Juga: Renovasi Tanpa Mengganggu Tetangga, Ini Cara Hindari Konflik

Tabloid Rumah

Ilustrasi tukang bangunan.

5. Pilih Pelaksana

Setelah persiapan renovasi beres, dalam artian gambar, izin, dan dana tersedia, ada dua opsi yang bisa dipilih untuk mengeksekusinya: menyerahkan ke kontraktor atau menangani sendiri.

Jika renovasi bersifat struktural dan rumit, pilihlah opsi pertama demi keamanan.

Meski memercayakan kepada kontraktor, jangan lepas tangan dan tak mengawasi proses pembangunan sama sekali.

Opsi kedua bisa dipilih bila renovasi tergolong ringan dan bisa ditangani sendiri.

Ditangani sendiri bukan berarti kamu yang mengerjakannya, namun serahkan kepada ahlinya, yakni tukang.

Sama seperti memilih kontraktor, pilihlah tukang yang kompeten.

Baca Juga: Tukang Borongan atau Harian Mana yang Lebih Mahal? Ini Faktanya!

#BerbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya