IDEAOnline-Elok rasanya bila taman kita dipenuhi tanaman-tanaman berbunga.
Apalagi kalau bunga yang dihasilkan mekar sempurna dan menampilkan warna indahnya.
Namun, keseruan dan antusiasme menanam tanaman bunga akan buyar begitu bunganya tak kunjung muncul atau mekamya tak sempurna.
Penasaran, apa sebabnya?
Pembentukan bunga yang tak sempurna bisa disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi yang diperoleh.
Layaknya manusia, tanaman juga membutuhkan asupan nutrisi untuk kelangsungan hidupnya.
Nutrisi tersebut ia dapatkan dari makanan yang diberikan padanya, berupa asupan vitamin dari pupuk.
Namun, tahukah kamu bahwa perawatan nutrisi untuk setiap jenis tanaman berbeda-beda?
Misalnya tanaman anthurium, yang memanfaatkan daun sebagai mahkota kecantikannya, harus menggunakan pupuk yang lebih banyak mengandung unsur N atau nitrogen.
Tanaman lain, apalagi yang berbunga, tentu punya kebutuhan yang berbeda.
Ira Puspa, arsitek lansekap dari Coctus Garden, mengatakan biasanya pupuk pada tanaman mengandung 3 unsur penting yakni nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K).
Baca Juga: Agar Bunga Potong Bertahan Lama dan Tips Menatanya di Dalam Ruangan
Ilustrasi taman bunga di rumah.
Kadar unsur hara pada pupuk NPK dinyatakan dalam komposisi angka tertentu.
Misalnya pupuk dengan NPK 15-15-15 berarti dalam pupuk itu terdapat 15% nitrogen, 15% fosfor, dan 15% kalium.
Lalu, kandungan apa yang dibutuhkan tanaman bunga?
Baca Juga: Susah Tidur? Sebelum Beranjak ke Kasur, Coba Lakukan 6 Kebiasaan Ini!
“Proporsi unsur fosfor dan kalium pada tanaman berbunga harus lebih besar ketimbang unsur nitrogennya,” Ira menjelaskan.
Karena itu, untuk tanaman berbunga, pastikan unsur P dan K lebih besar ketimbang N.
Slow Release Cocok untuk Bunga
Produk pupuk tanaman bunga memang banyak beredar di pasaran, tapi Ira menyarankan untuk menggunakan pupuk majemuk atau sfow release untuk menunjang kebutuhan nutrisi tanaman bunga.
Sifatnya yang dapat melepaskan unsur hara sedikit demi sedikit membuat kamu tidak perlu sering-sering memberi pupuk.
“Pupuk slow release bisa tahan 3-4 bulan. Cukup taburkan 7-12 butir pada media tanam. Pupuk pun akan tahan lama,” ujar Ira.
Pada lapisan terluar pupuk ini dilindungi oleh selaput polimer (sejenis pembungkus kapsul) sehingga pupuk Ini tidak mudah tergerus air.
Baca Juga: 5 Fakta tentang Susu bagi Pertumbuhan Tanaman, Bisa Cegah Busuk Bunga
Ilustrasi taman bunga di rumah.
Saat ini jenis pupuk slow release menjadi favorit penyuka tanaman karena kandungan unsur haranya dianggap paling komplet.
Jenis pupuk ini hadir dalam varian merek, antara lain Dekastar, NPK, Growmore, Megamp, dan lainnya.
Beberapa merek slow release tersebut cocok untuk tanaman bunga, tapi Ira menyarankan untuk memerhatikan kadar kadar P dan K yang tertera pada kemasan pupuk.
Pupuk Alami yang Sesuai
Selain pupuk majemuk, kesukseskan menaman tanaman bunga juga dipengaruhi penggunaan pupuk alami, seperti pupuk kandang dan kompos.
Sebaiknya penggunaan kompos dan pupuk kandang diaplikasikan bersamaan dengan tanah subur.
Namun, kompos lebih disarankan. ketimbang pupuk kandang.
Baca Juga: Membeli Rumah Subsidi? Ketahui Keuntungan dan Antisipasi Risikonya
“Pupuk kandang yang belum matang tidak baik untuk bunga. Nanti bukannya matang malah bisa menimbulkan tumbuhnya jamur,” ucap Ira.
Bila kondisi pupuk kandang sudah matang, justru baik untuk tanaman.
Pupuk kandang dari kotoran kambing yang sudah matang justru dianjurkan untuk tanaman bunga, karena kandungan kaliumnya (K) lebih tinggi dibanding jenis pupuk kandang lain sehingga bisa merangsang pertumbuhan bunga.
Jadi seperti manusia, tanaman pun kalau diberi asupan yang salah akan rentan terserang penyakit.
Baca Juga: Punya Kekuatan Mistis Positif sebagai Pembawa Rezeki, Yuk Kenali Aneka Bentuk Bunga dan Daun Adenium
#BerbagiIDEA