Hai Orang Tua Waspadai Ini: Anak Balita Berisiko Tinggi Terpapar Virus Corona Dibanding Usia Anak yang Lebih Tua

Rabu, 16 Juni 2021 | 21:00
Kompas.com

Ilustrasi

IDEAOnline-Temuan dari penelitian baru bertentangan dengan pandangan saat ini di antara otoritas kesehatan bahwa anak-anak jauh lebih kecil kemungkinannya jatuh sakit karena virus dan tidak menyebarkannya ke orang lain.

Anak di bawah usia lima tahun (balita) memiliki risiko 10 hingga 100 kali lebih tinggi terpapar materi genetik virus corona SARS-CoV-2, dibanding anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa.

Baca Juga: Menikah pada Usia Belasan Tahun Bahkan Harus Alami KDRT, Begini Isi Hunian Mantan Istri Attila Syach, Mewah Tapi Dapurnya Berantakan?

Baca Juga: Kini Dijuluki Sultan Bintaro Bahkan Miliki Ruang Makan Berlapis 'Emas' 22 Karat, Siapa Sangka Andre Taulany Pernah Digaji Hanya Rp 350 Ribu!

Ini merupakan kesimpulan yang dimuat dalam laporan penelitian di JAMA Pediatrics, Kamis (30/8/2020).

Penulis mengatakan, ini berarti anak balita berpeluang menjadi pendorong utama penularan Covid-19 dalam komunitas.

Dilansir AFP, Jumat (31/8/2020), makalah ini muncul setelah pemerintahan Presiden AS Donald Trump mendorong sekolah dan tempat penitipan anak dibuka kembali demi memulihkan perekonomian.

Antara 23 Maret hingga 27 April 2020, para peneliti melakukan tes usap hidup pada 145 pasien di Chicago dengan gejala penyakit Covid-19 ringan hingga sedang, satu minggu setelah gejala muncul.

Para pasien dibagi dalam tiga kelompok, yakni: Kelompok pertama, 46 anak balita. Kelompok kedua, 51 anak berusia 5-17 tahun. Kelompok ketiga, 48 orang berusia 18-65 tahun.

Baca Juga: Siapa Sangka Sudah 2 Kali Alami Perceraian, Kondisi Rumah Mantan Ratu Sinetron Ini Jadi Sorotan, Ruang Makannya Super Unik!

Baca Juga: Gawat! Faktor Risiko Ini Tingkatkan Potensi Kasus Covid-19 di Indonesia Bisa seperti di India

Kompas.com
SHUTTERSTOCK/sumroeng chinnapan

Ilustrasi pasien anak yang dirawat dengan infeksi virus corona.

Tim yang dipimpin Dr Taylor Heald-Sargent dari Rumah Sakit Anak Ann & Robert H. Lurie menemukan adanya virus corona SARS-CoV-2, 10-100 kali lipat lebih besar di saluran pernapasan atas (hidung) anak-anak.

Para penulis menambahkan, penelitian laboratorium baru-baru ini juga menunjukkan bahwa semakin banyak materi genetik virus maka semakin banyak virus yang dapat menular.

Sebelumnya juga telah ditunjukkan bahwa anak-anak dengan viral load (kisaran jumlah partikel virus dan jumlah RNA per 1 ml (1 cc) sampel darah) yang tinggi dari virus syncytial pernapasan (RSV) lebih mungkin untuk menyebarkan penyakit.

"Dengan demikian, anak balita berpotensi menjadi pendorong penularan SARS-CoV-2 di populasi umum," catat para penulis.

"Kebiasaan perilaku anak balita, terutama saat mereka di sekolah atau tempat penitipan anak, dapat meningkatkan kekhawatiran akan adanya penularan besar SARS-CoV-2 dalam populasi ini," ahli menyimpulkan.

Baca Juga: Siapa Sangka Sudah 2 Kali Alami Perceraian, Kondisi Rumah Mantan Ratu Sinetron Ini Jadi Sorotan, Ruang Makannya Super Unik!

Baca Juga: Tips Aman Ambil Kredit Renovasi ke Bank dan Tentukan Angsuran Ideal

Temuan baru ini bertentangan dengan pandangan saat ini di antara otoritas kesehatan bahwa anak-anak jauh lebih kecil kemungkinannya jatuh sakit karena virus dan tidak menyebarkannya ke orang lain. Namun, sejauh ini ada sedikit penelitian tentang topik ini.

Satu penelitian baru-baru ini di Korea Selatan menemukan anak-anak berusia 10 hingga 19 tahun menularkan Covid-19 di dalam rumah sebanyak yang dilakukan orang dewasa.

Namun, anak-anak di bawah usia sembilan tahun menularkan virus dengan tingkat yang lebih rendah. Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul Studi: Anak Balita Berpeluang Tinggi Menularkan Covid-19

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : kompas

Baca Lainnya