IDEAOnline-Anggapan tentang hati ayam, banyak diasumsikan dengan salah kaprah.
Kendati organ hati ini berfungsi sebagai detoks, bukan berarti hati menyimpan racun.
Beredar beberapa informasi yang salah tentang hati ayam.
Pasalnya, disebut hati ayam tidak baik dikonsumsi oleh anak atau bayi yang mulai memasuki usia masa MPASI.
Ahli gizi, sekaligus Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, Profesor Hardinsyah, MS mengatakan bahwa banyak orang yang salah kaprah dengan hati ayam.
"Fungsi hati adalah membentuk kolestrol, di samping itu menyimpan cadangan energi yang disebut glikogen," kata Prof Hardinsyah saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/6/2021).
Organ hati, kata Prof Hardinsyah, memiliki fungsi membersihkan racun.
Organ ini berperan dalam mendetoksifikasi racun-racun yang masuk ke dalam tubuh.
Di antaranya melalui makanan, minuman yang dikonsumsi, atau racun-racun dalam udara yang kita hirup. "Jadi membersihkan racun, bukan menyimpan racun," tegas Prof Hardinsyah.
Selain itu, hati juga menjadi organ yang sangat penting dalam menyimpan berbagai zat gizi dan mineral yang penting bagi tubuh.
Di antaranya menyimpan energi, hati ayam kaya gizi, menyimpan vitamin A, D, C, K, zat besi dan mineral lainnya.
"Hati ditugaskan dalam tubuh kita untuk menyimpan cadangan gizi tersebut. Jadi hati kaya akan gizi, dimakan sedikit saja sudah cukup," ungkap Prof Hardinsyah.
Prof Hardinsyah mengatakan jika memerlukan berbagai gizi dan kebutuhan mineral untuk tubuh, maka cukup hanya dengan mengonsumsi sedikit hati ayam.
"Karena hati ayam ini sudah padat gizi. Jadi makan sedikit saja. Banyak ahli di mancanegara yang memang menganjurkan agar tidak mengonsumsi berlebihan, hanya 300 gram seminggu, sudah cukup," jelas Prof Hardinsyah.
Lantas, benarkah hati ayam tidak baik untuk dikonsumsi anak atau bayi 6 bulan?
Seperti yang telah disebutkan, hati ayam justru memiliki banyak zat gizi dan mineral penting bagi tubuh.
Demikian juga jika dikonsumsi oleh anak dan bayi.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Benarkah Tidur Bisa Tingkatkan Imunitas Tubuh?
Prof Hardinsyah menambahkan bahwa hati ayam adalah sumber zat gizi, dengan dimakan sedikit saja, maka ada banyak vitamin dan mineral yang bisa terpenuhi.
Kalau zat gizi terpenuhi, tentu akan memberikan manfaat yang baik bagi anak. Misalnya kandungan vitamin A pada hati ayam, bisa memberikan manfaat yang sangat baik bagi kualitas sel-sel tubuh.
"Vitamin A juga salah satu manfaatnya adalah untuk imunitas, jadi bisa meningkatkan imunitas anak. Kalau kaitannya dengan mata, maka akan membuat fungsi matanya semakin baik," papar Prof Hardinsyah.
Zat besi yang terkandung dalam hati ayam, juga sangat baik mencegah anemia.
Selain itu, hati ayam dapat membuat daya ingat semakin kuat.
"Tetap konsumsinya tidak berlebihan. Konsumsi 300 gram seminggu itu untuk usia sekitar remaja. Sedangkan pada anak, misal usia 9 bulan, paling hanya 10 gram, dihancurkan sudah banyak, tidak usah terlalu banyak hati ayam, karena anak juga masih membutuhkan karbohidrat, buah dan lain-lain," jelas Prof Hardinsyah. Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul Bukan Menyimpan Racun, Hati Ayam Punya Banyak Manfaat bagi Anak
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis
(*)