Apa Maksudnya Kontak Erat dengan Pasien Covid-19 sehingga Otomatis Wajib Isoman?

Jumat, 09 Juli 2021 | 15:15
kompas.com

Ilustrasi Virus Corona.

IDEAOnline-Otomatis lakukan Isoman tanpa harus menunggu hasil PCR dan Antigen, ini yang harus kamu lakukan ketika kontak erat dengan pasien Covid-19.

Untuk mencegah semakin meningkatnya kasus Covid-19, selain menggalakkan pelaksanaan vaksinasi, juga memperbanyak tracing bagi masyarakat yang sempat kontak erat dengan pasien Covid-19.

Sebenarnya siapa saja yang dimaksud dnegan pasien Covid-19 dan kriteria seperti apa yang disebut telah kontak erat itu?

Baca Juga: 2 Tahun Bercerai Justru Dikabarkan Rujuk, Siapa Sangka Begini Perbandingan Rumah Sang Mantan Suami dan Gisella Anastasia, Hunian Gading Kecil Tapi Estetik!

Baca Juga: Sudah Dikenal sejak Ratusan Tahun Lalu, Ini Kunci Keberhasilan Terapi Plasma Konvalesen bagi Pasien Covid-19

Dokter spesialis paru dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dari Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc SpP(K), menjelaskan mengenai siapa saja yang disebut pasien Covid-19.

Dirilis dari Kompas.com, dalam Webinar bertajuk “Isolasi Mandiri Pasien Covid”, Jumat, 2 Juli 2021, dr. Erlina mengatakan bahwa pasien Covid-19 adalah orang yang mendapatkan hasil positif setelah tes PCR, baik bergejala maupun tidak bergejala.

“Kalau (hasil) PCR positif, itu adalah pasien Covid. Bagi yang melakukan tes antigen dan mendapatkan hasil positif dengan diikuti tiga gejala, termasuk demam, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, dan lain-lain, juga termasuk pasien Covid-19, ujar dr. Erlina.

“Sedangkan untuk yang hasil tes antigennya negatif, tetapi memiliki riwayat kontak dengan pasien atau klaster Covid-19, ia juga masuk dalam kriteria pasien Covid-19.”

Baca Juga: Jangan Kemakan Hoax Lagi, Ibu-ibu Mesti Tahu Ternyata Begini Fakta Soal Rambut Hingga Pakaian yang Tertempel Virus Corona

Baca Juga: Tak Harus Dirawat di RS tetapi Syarat Ini Wajib Dipenuhi jika Ingin Isoman di Rumah

kompas.com
shutterstock

Ilustrasi pemeriksaan PCR.

Mengenai kontak dengan orang yang positif Covid-19, dr. Erlina mengatakan bahwa tidak semuanya termasuk kontak erat.

“Kontak erat itu adalah kalau tatap muka dengan orang yang positif, dengan radius satu meter selama 15 menit atau lebih. Jadi, kalau sebentar saja tidak apa-apa, bukan kontak erat,” jelas dr. Erlina.

“Bersentuhan fisik seperti salaman atau pelukan dengan orang positif Covid-19 juga termasuk kontak erat,” tambahnya.

Lantas, apa yang harus dilakukan setelah terkonfirmasi positif Covid-19 atau berkontak dengan pasien Covid-19?

Menurut dr. Erlina, setiap orang yang terbukti positif atau melakukan kontak erat dengan pasien harus segera menjalankan isolasi mandiri.

“Jadi, nggak harus nunggu hasil PCR atau antigen. Kalau berkontak dengan pasien yang bergejala, langsung isolasi mandiri. Ini demi keselamatan Anda dan orang di sekitar Anda,” ujarnya.

Selanjutnya dr. Erlina juga mengingatkan seseorang bisa melakukan isolasi mandiri di rumah jika memenuhi syarat: ada ruang terpisah, wajib menjalankan protokol kesehatan (bermasker, dll), tidak menggunakan secara bersama perabot dan peranti sehari-hari yang digunakan, dan tidak ada anggota keluarga yang rentan (manula, bayi, punya penyakit tertentu).

Baca Juga: Tak Harus Dirawat di RS tetapi Syarat Ini Wajib Dipenuhi jika Ingin Isoman di Rumah

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti