IDEAOnline-IDEA lovers, pernahkah merasa air di rumah terasa aneh dan tak biasa? Bisa berbau atau sebagainya? Jangan dianggap remeh, ini kata ahli.
Bicara soal air pastilah tak akan pernah selesai.
Baca Juga: Kabar Terbaru Mengenai Kasus Covid-19 di Indonesia, Tingginya Tingkat Kesembuhan Pasien Bikin Lega
Melansir kompas.com, Setidaknya ada 3,5 juta orang meninggal setiap tahunnya karena penyakit kolera, tipus, polio, dan diare karena infeksi bakteri dari air kotor.
United Nations Environment Programme atau UNEP memperkirakan, kini ada 164 juta orang di Afrika, 134 juta di Asia and 25 juta di Amerika Latin yang berisiko terserang penyakit karena pencemaran air atau sanitasi yang buruk.
Lantas, bagaimana cara mengetahui terjadi tidaknya masalah pada air?
Dr. Ir. Arie Herlambang, Msi (BPPT—Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) memberikan beberapa ciri-ciri masalah air sebagai berikut.
- Sabun susah hilang dari kulit sekalipun sudah dibilas air berkali-kali.
- Menimbulkan iritasi pada kulit.
- Air yang baru keluar jernih, tapi setelah didiamkan kira-kira 2 hari akan terlihat kuning.
- Air terasa getir di lidah.
- Air berbau seperti bau got/selokan.
Baca Juga: Nyesel Baru Tahu, Jangan Lagi Tata Kamar Seperti Ini, Contohnya Masukan Lemari ke Dalam Ruang Tidur!
Jika telah mendapati ciri-ciri terjadi masalah pada air, berikut dua cara yang bisa dilakukan untuk menjernihkannya.
Sistem Reverse Osmosis
Yang paling populer saat ini adalah penjernih air dengan sistem osmosis balik (reverse osmosis) atau biasanya disingkat dengan RO.
Osmosis balik adalah suatu sistem pemurnian air yang digunakan NASA untuk menyediakan air minum bagi para astronotnya ketika berada di pesawat luar angkasa.
Sistem ini mengandalkan membran khusus dengan diameter pori-pori 0,02 micron untuk virus dan 0,001 untuk bakteri (sebagai perbandingan, ukuran bakteri adalah 0,5 mikron).
Baca Juga: Kabar Terbaru Mengenai Kasus Covid-19 di Indonesia, Tingginya Tingkat Kesembuhan Pasien Bikin Lega
Baca Juga: Ini 6 Gejala dan Cara Mencegah Kasur Jadi Sumber Alergi, Tolong Mulai Sekarang Jangan Anggap Remeh!
Air kotor masuk ke membran ini, dan hanya air yang sudah bersih saja yang dapat tembus keluar dari membran.
Termasuk dalam kategori ini antara lain merek Nesca, Pure Pro, dan Etech.
Rata-rata, penjernih air ini memiliki 3—4 tabung penjernih (catridge) yang berisi filter busa, karbon, atau keramik untuk membuat air jadi air bersih.
Air kemudian masuk ke tabung yang berisi membran RO untuk membuatnya layak minum.
Sistem UV
Sistem UV itu hanya mampu menembak kuman dan bakteri, tapi tidak dapat mengilangkan zat kapur dan besi.
Posisi air itu berada di atas lampu ultraviolet.
Sinar lampu inilah yang kemudian menembaki kuman dan bakteri.
Namun, zat besi dan kapur, karena bukan makhluk hidup, ditembak sekencang apapun, tetap saja lolos.
Meski begitu, teknologi UV tetap penting dalam rangka memberikan kepastian tidak ada lagi bakteri dan virus yang tersisa.
Namun sebaiknya penyaringan ini diletakkan di akhir rangkaian.
Salah satu produk yang menggabungkan osmosis balik dengan sistem UV adalah merek Oscar, yang merupakan produk buatan Taiwan.
Selanjutnya, untuk mendetksi bersih dan jernihnya air dapat dilakukan dengan 3 cara ini.
Dengan mata telanjang, air bersih yang layak pakai akan terlihat jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan segar.
Uji laboratoriumnya tidak mengandung bakteri-bakteri berbahaya yang dapat mengakibatkan penyakit seperti diare,typus, cholera, atau penyakit cacing perut.
Secara kimiawi, air tidak mengandung zat kimia yang beracun tapi juga tidak kekurangan zat kimia tertentu yang diperlukan bagi tubuh manusia.(Johanna Erly/IDEA)
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis
(*)