Selama Ini Dikira Sehat, Cermati Apakah Air di Rumah Benar-benar Jernih atau Malah Simpan Penyakit Kolera Hingga Tipus, Hati-hati!

Selasa, 31 Agustus 2021 | 13:38
reader digest

Ilustrasi

IDEAOnline-IDEA lovers, pernahkah merasa air di rumah terasa aneh dan tak biasa? Bisa berbau atau sebagainya? Jangan dianggap remeh, ini kata ahli.

Bicara soal air pastilah tak akan pernah selesai.

Baca Juga: Masih Ingat dengan Mayat Pasangan Lansia yang Ditemukan Saat Lockdown 2020 Silam? Ternyata Begini Faktanya yang Jarang Diketahui

Baca Juga: Kabar Terbaru Mengenai Kasus Covid-19 di Indonesia, Tingginya Tingkat Kesembuhan Pasien Bikin Lega

Melansir kompas.com, Setidaknya ada 3,5 juta orang meninggal setiap tahunnya karena penyakit kolera, tipus, polio, dan diare karena infeksi bakteri dari air kotor.

United Nations Environment Programme atau UNEP memperkirakan, kini ada 164 juta orang di Afrika, 134 juta di Asia and 25 juta di Amerika Latin yang berisiko terserang penyakit karena pencemaran air atau sanitasi yang buruk.

Lantas, bagaimana cara mengetahui terjadi tidaknya masalah pada air?

Dr. Ir. Arie Herlambang, Msi (BPPT—Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) memberikan beberapa ciri-ciri masalah air sebagai berikut.

Adapun masalah air adalah:sadah atau kandungan kapurnya tinggi, PH rendah, mengandung besi dan mangan, PH terlalu tinggi atau terlalu rendah, dan air terkontaminasi limbah domestik.

Baca Juga: Nyesel Baru Tahu, Jangan Lagi Tata Kamar Seperti Ini, Contohnya Masukan Lemari ke Dalam Ruang Tidur!

Baca Juga: BIKIN KETAGIHAN, Ternyata Taburkan Bedak Bayi ke Lemari Bawa Perubahan Luar Biasa di Kamar, bahkan Bisa Bantu Atasi Berbagai Masalah Lainnya

Jika telah mendapati ciri-ciri terjadi masalah pada air, berikut dua cara yang bisa dilakukan untuk menjernihkannya.

RO (Reverse Osmosis) adalah salah sistem yang digunakan untuk pemurnian air.

Sistem Reverse Osmosis

Yang paling populer saat ini adalah penjernih air dengan sistem osmosis balik (reverse osmosis) atau biasanya disingkat dengan RO.

Osmosis balik adalah suatu sistem pemurnian air yang digunakan NASA untuk menyediakan air minum bagi para astronotnya ketika berada di pesawat luar angkasa.

Sistem ini mengandalkan membran khusus dengan diameter pori-pori 0,02 micron untuk virus dan 0,001 untuk bakteri (sebagai perbandingan, ukuran bakteri adalah 0,5 mikron).

Baca Juga: Kabar Terbaru Mengenai Kasus Covid-19 di Indonesia, Tingginya Tingkat Kesembuhan Pasien Bikin Lega

Baca Juga: Ini 6 Gejala dan Cara Mencegah Kasur Jadi Sumber Alergi, Tolong Mulai Sekarang Jangan Anggap Remeh!

Air kotor masuk ke membran ini, dan hanya air yang sudah bersih saja yang dapat tembus keluar dari membran.

Termasuk dalam kategori ini antara lain merek Nesca, Pure Pro, dan Etech.

Rata-rata, penjernih air ini memiliki 3—4 tabung penjernih (catridge) yang berisi filter busa, karbon, atau keramik untuk membuat air jadi air bersih.

Air kemudian masuk ke tabung yang berisi membran RO untuk membuatnya layak minum.

Sistem UV

Sistem UV itu hanya mampu menembak kuman dan bakteri, tapi tidak dapat mengilangkan zat kapur dan besi.

Posisi air itu berada di atas lampu ultraviolet.

Sinar lampu inilah yang kemudian menembaki kuman dan bakteri.

Namun, zat besi dan kapur, karena bukan makhluk hidup, ditembak sekencang apapun, tetap saja lolos.

Baca Juga: Masih Ingat dengan Mayat Pasangan Lansia yang Ditemukan Saat Lockdown 2020 Silam? Ternyata Begini Faktanya yang Jarang Diketahui

Baca Juga: Selama Ini Kita Salah, Siapa Sangka Ada Cara Bedakan Piring Melamin Food Grade yang Aman, Bisa Cegah Penyakit Serius!

Meski begitu, teknologi UV tetap penting dalam rangka memberikan kepastian tidak ada lagi bakteri dan virus yang tersisa.

Thinkstockphotos
Thinkstockphotos

Ilustrasi air bersih

Namun sebaiknya penyaringan ini diletakkan di akhir rangkaian.

Salah satu produk yang menggabungkan osmosis balik dengan sistem UV adalah merek Oscar, yang merupakan produk buatan Taiwan.

Selanjutnya, untuk mendetksi bersih dan jernihnya air dapat dilakukan dengan 3 cara ini.

Dengan mata telanjang, air bersih yang layak pakai akan terlihat jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan segar.

Uji laboratoriumnya tidak mengandung bakteri-bakteri berbahaya yang dapat mengakibatkan penyakit seperti diare,typus, cholera, atau penyakit cacing perut.

Secara kimiawi, air tidak mengandung zat kimia yang beracun tapi juga tidak kekurangan zat kimia tertentu yang diperlukan bagi tubuh manusia.(Johanna Erly/IDEA)

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti