Menilik Kembali Desain Rumah yang Berkelanjutan atau Sustainable, Bukan Sekedar Ikutan Trend!

Minggu, 12 September 2021 | 07:00
Anne Roselt Design

Perhatikan Keberlanjutan Interior Rumah Anda untuk Masa Depan yang Lebih Baik

IDEAonline - Akhir-akhir ini, masyarakat menjadi makin sadar akan pentingnya desain bangunan dan interior yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Akibatnya, semakin banyak orang berusaha untuk memasukkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam interior mereka.

Desainer interior memiliki dampak yang luar biasa pada keberlanjutan lingkungan karena merekalah yang memutuskan bahan dan produk mana yang akan digunakan dan bagaimana orang secara ekologis akan dapat berinteraksi dengan ruang di sekitarnya.

Dengan mengikuti prinsip-prinsip desain interior yang berkelanjutan ini, kita dapat mengurangi dampak negatif lingkungan dari masyarakat kita dan membangun masa depan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan.

Berikut prinsip desain interior yang berkelanjutan atau sustainable!

Baca Juga: Tolong Hindari Kebiasaan Menumpuk Bantal Mulai Hari Ini, Ternyata Tubuh Bisa Alami Ini..

Baca Juga: Tak Perlu Panggil Tukang, Begini Cara Memilih Keramik Granit dengan Mudah Namun Berkualitas

1.Desain yang Mendukung Efisiensi Energi

Decorilla

Perhatikan Keberlanjutan Interior Rumah Anda untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Konsumsi energi merupakan salah satu kontributor utama perubahan iklim.

Bangunan bertanggung jawab atas sebagian besar emisi gas rumah kaca dunia, yang disebabkan oleh konsumsi energi.

Pemanasan dan pencahayaan adalah dua faktor terpenting yang dipengaruhi oleh desain interior.

Karena sebagian besar panas bangunan keluar melalui jendela, jendela yang terpasang harus berkualitas tinggi dan memberikan insulasi yang baik.

Tirai dan gorden harus dapat menahan udara dingin dan panas matahari di luar.

Penutup jendela, kerai, dan tirai memungkinkan penghuni untuk mengontrol suhu gedung dengan cara yang hemat energi dengan membuka dan menutupnya sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Tolong Hindari Kebiasaan Menumpuk Bantal Mulai Hari Ini, Ternyata Tubuh Bisa Alami Ini..

Baca Juga: Sang Ayah Masuk Jajaran Orang Terkaya di Kalimantan, Artis yang Sedang Ditimpa Isu Cerai Ini Ternyata Miliki Hunian Mewah yang Enggak Main-Main!

Karpet adalah isolator termal yang sangat baik; menurut perkiraan, karpet menahan sebanyak 10% dari panas ruangan.

Untuk menghemat energi yang dihabiskan untuk penerangan, banyak yang bisa dilakukan hanya dengan memilih warna yang tepat.

Warna yang lebih terang memantulkan lebih banyak cahaya, sedangkan ruangan dengan dinding dan perabotan yang lebih gelap membutuhkan lebih banyak pencahayaan buatan.

Menggunakan permukaan reflektif meningkatkan jumlah cahaya di ruangan dengan memantulkannya, mengurangi ketergantungan pada pencahayaan buatan.

Memasang otomatisasi rumah dan apa yang disebut ''gadget hijau'' memungkinkan untuk mengontrol sistem pemanas dan pencahayaan dari jarak jauh.

Hal ini juga membantu penghuni dan penghuni menggunakan energi bangunan secara lebih efisien dan ekonomis.

Baca Juga: Tolong Hindari Kebiasaan Menumpuk Bantal Mulai Hari Ini, Ternyata Tubuh Bisa Alami Ini..

Baca Juga: Selama Ini Kita Salah, Faktanya Penggunaan Aromaterapi Harus distop oleh Penderita Darah Tinggi, Karena..

2.Desain untuk Dampak Lingkungan yang Rendah

Tomraffield.com

Perhatikan Keberlanjutan Interior Rumah Anda untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Dari perspektif keberlanjutan, sangat penting untuk memilih bahan dan produk dengan dampak lingkungan terendah.

Bahan organik, misalnya kayu, wol, batu alam, tampaknya merupakan pilihan yang jelas, tetapi kita tidak boleh lupa bahwa sumber daya alam perlu diperlakukan secara bertanggung jawab.

Pilih bahan yang dapat diperbarui dengan cepat, seperti bambu yang tumbuh cepat, dan diekstraksi dengan cara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Ada label, standar, dan sertifikasi yang memberikan informasi kredibel tentang asal produk dan membantu Anda mengidentifikasi produk ramah lingkungan.

Misalnya, label FSC pada produk kayu memastikan bahwa kayu yang digunakan dalam produk tersebut dipanen secara berkelanjutan.

Dampak lingkungan dari bahan dan produk harus dievaluasi sepanjang siklus hidupnya — mulai dari ekstraksi, produksi, transportasi, dan pemrosesan, hingga cara membuangnya setelah digunakan.

Baca Juga: Belum Lama Pindah ke Hunian Baru, Siapa Sangka Rumah Ryan Delon dan Sharena Gunawan Ada Ruang Bioskop Pribadi, Makin Betah di Rumah Deh!

Baca Juga: Ini Kata Ahli Soal Bahaya Salah Mencuci Botol, Stop Gunakan Air Keran Saat Membersihkan

3.Desain yang Minim Limbah

Annabonde.com

Perhatikan Keberlanjutan Interior Rumah Anda untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Desain interior memiliki peran signifikan dalam hal pengurangan limbah, dan pada saat yang sama, tanggung jawab besar terhadap keberlanjutan lingkungan.

Sumber daya berharga planet ini terbatas, sehingga kebiasaan membuang produk segera setelah mereka keluar dari tren dan menggantinya dengan yang sedang tren tidak lagi dapat dibenarkan.

Untungnya, dunia desain menjadi makin sadar akan perlunya pemikiran berkelanjutan dan makin tertarik dengan tren berkelanjutan, seperti 3R (reduce, reuse, recycle).

Alih-alih membuang objek "kuno" saat masih berfungsi, kita dapat menemukan cara kreatif untuk memberi mereka kehidupan baru.

Selain itu, kita dapat memilih bahan sintetis yang terbuat dari limbah daur ulang atau dapat diperbarui/didaur ulang di akhir siklus hidupnya.

4. Desain yang Tak Lekang oleh Waktu dan Fleksibel

DigsDigs

Perhatikan Keberlanjutan Interior Rumah Anda untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Untuk mencegah material dan produk terlalu sering dibuang, kita harus mempertimbangkan umur material apa pun yang akan kita gunakan, terutama untuk elemen yang lebih cepat rusak (seperti lantai).

Tujuan merancang untuk umur panjang adalah untuk merancang ruang yang tahan lama dan tak lekang oleh waktu serta menekan keinginan untuk mengubah seluruh desain setiap beberapa tahun.

Cara terbaik untuk mencapainya adalah dengna memilih kualitas daripada kuantitas, klasik daripada trendi, dan kesederhanaan/fungsi daripada hiasan.

Namun, selama bertahun-tahun, orang tumbuh dan berubah, dan mereka ingin ruang di sekitarnya tumbuh bersama mereka dan mencerminkan perubahan itu.

Untuk mengantisipasi hal itu, kita harus mempertimbangkan fleksibilitas ruang — seberapa baik mereka dapat disesuaikan agar sesuai dengan perubahan kebutuhan orang yang menggunakannya.

Baca Juga: Miliki Rumah Estetik, Selebgram yang Digandeng Erigo Store ke New York Fashion Week Ini Ternyata Bikin Mantan Suami Belum Move On, Tanggapannya Bikin Nyesek..

Merancang ruang yang fleksibel adalah salah satu kunci umur panjang.

Ketika Anda dapat dengan mudah mengganti atau menyesuaikan elemen individual dari sebuah ruangan, Anda tidak perlu membongkar dan merenovasinya secara keseluruhan.

Inovasi telah membawa banyak pilihan untuk desain yang fleksibel: dinding yang dapat dimodifikasi untuk menciptakan lebih banyak ruang ketika anak-anak menjadi lebih besar dan membutuhkan kamar mereka sendiri, furnitur yang dapat disesuaikan dan dapat dipindahkan yang dapat dipasang kembali agar sesuai dengan kebutuhan tempat kerja modern yang fleksibel, lantai modular yang memungkinkan personalisasi dan penggantian potongan individu dengan mudah, dan sebagainya.

5. Desain untuk Lingkungan yang Sehat

Design Cafe

Perhatikan Keberlanjutan Interior Rumah Anda untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Ada beberapa faktor yang perlu diingat ketika mencoba merancang ruang yang sehat, seperti kualitas udara, ventilasi, pencahayaan, dan akustik.

Rupanya, polusi udara dalam ruangan adalah salah satu dari lima ancaman lingkungan terbesar bagi kesehatan masyarakat.

Polusi udara dalam ruangan adalah hasil dari produk dan bahan dengan tingkat emisi toksik yang tinggi.

Misalnya, furnitur atau peralatan yang telah diolah dengan bahan kimia berbahaya melepaskan racun berbahaya ke udara.

Untuk meningkatkan kualitas udara dalam ruangan, penting agar udara di dalam ruangan dapat bersirkulasi secara teratur dan tetap segar.

Tumbuhan bertindak sebagai filter udara alami, dan—bertentangan dengan kepercayaan umum—begitu juga karpet.

Karpet meningkatkan kualitas udara dengan menjebak partikel debu dari udara dan menahannya sampai disedot.

Dengan pembersihan karpet secara teratur dan berkelanjutan, lingkungan ruangan tetap sehat dan bebas dari kuman dan alergen yang terkandung dalam partikel debu.

Baca Juga: Tumpahkan Campuran Sendok Soda Kue dengan Air di Karpet, Lihat Keajaiban yang Akan Terjadi..

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : Econyl

Baca Lainnya