Banyak Berinteraksi dengan Alam ternyata Memberi Manfaat sangat Dasyat, Cek Yuk!

Jumat, 01 Oktober 2021 | 20:30
American Psychological Association

Manfaat menghabiskan waktu di alam

IDEAonline - Menghabiskan hari-hari di rumah pasti membuat banyak IDEA Lovers merasa bosan, jenus, stres, bahkan depresi.

Bisa jadi, salah satu alasannya adalah karena IDEA Lovers kurang “mengonsumsi” pemandangan alam.

Kurangnya waktu di alam, sebagian besar karena berjam-jam dihabiskan di rumah, di depan TV atau layar komputer, telah banyak dikaitkan dengan depresi.

Penelitian memang mengungkapkan bahwa alam dapat mengurangi stres kita, yang pada gilirannya berdampak pada tubuh kita.

Apa yang IDEA Lovers lihat, dengar, dan alami setiap saat tidak hanya mengubah suasana hati, tetapi juga bagaimana sistem saraf, endokrin, dan kekebalan tubuh bekerja.

Berikut berbagai dampak positif yang kita dapatkan ketika berada dan “berinteraksi” dengan alam!

Baca Juga: Ciptakan Suasana Hangat Nan Elegan di Meja Makan, Tupperware Gandeng Anne Avantie Hadirkan Sekar Jagad Collection

Menyembuhkan

Berada di alam, atau bahkan melihat pemandangan alam, mengurangi kemarahan, ketakutan, dan stres dan meningkatkan perasaan menyenangkan.

Paparan alam tidak hanya membuat kita merasa lebih baik secara emosional, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan fisik kita, mengurangi tekanan darah, detak jantung, ketegangan otot, dan produksi hormon stres.

Bahkan alam dapat mengurangi angka kematian, menurut para ilmuwan seperti peneliti kesehatan masyarakat Stamatakis dan Mitchell.

Penelitian yang dilakukan di rumah sakit, kantor, dan sekolah menemukan bahwa bahkan tanaman sederhana di dalam ruangan dapat berdampak signifikan terhadap stres dan kecemasan.

Baca Juga: 3 Studi tentang Efek Buruk Menonton TV secara Berlebihan dan 11 Risiko Penyakit yang Ditimbulkan

Meredakan Rasa Sakit

Selain itu, alam membantu kita mengatasi rasa sakit. Sebab kita secara genetik diprogram untuk menemukan pohon, tanaman, air, dan elemen alam lainnya di sekitar kita, kita terserap oleh pemandangan alam dan teralihkan dari rasa sakit dan ketidaknyamanan kita.

Hal ini ditunjukkan dengan baik dalam penelitian klasik pada pasien yang menjalani operasi kandung empedu; setengahnya memiliki pemandangan pepohonan dan setengahnya lagi memiliki pemandangan tembok.

Menurut dokter yang melakukan penelitian, Robert Ulrich, pasien dengan pemandangan pohon menoleransi rasa sakit lebih baik, dan menghabiskan lebih sedikit waktu di rumah sakit.

Penelitian yang lebih baru menunjukkan hasil yang serupa dengan pemandangan alam dan tanaman di kamar rumah sakit.

Memulihkan

Dalam sebuah penelitian di Mind, 95% mengatakan suasana hati mereka membaik setelah menghabiskan waktu di luar, berubah dari depresi, stres, dan cemas menjadi lebih tenang dan seimbang.

Selain itu, waktu di alam atau pemandangan alam dikaitkan dengan suasana hati yang positif, kesejahteraan psikologis, kebermaknaan, dan vitalitas, juga meningkatkan kemampuan kita untuk memperhatikan.

Karena manusia menganggap alam secara inheren menarik, kita secara alami dapat fokus pada apa yang kita alami di alam.

Ini juga memberikan kelonggaran bagi pikiran kita yang terlalu aktif, menyegarkan kita untuk tugas-tugas baru.

Di bidang lain yang menarik, penelitian Andrea Taylor tentang anak-anak dengan ADHD menunjukkan bahwa waktu yang dihabiskan di alam meningkatkan rentang perhatian mereka di kemudian hari.

Baca Juga: Perubahan Desain Coworking Space dan Perkantoran karena Pandemi dan Tren Teknologinya

Menghubungkan

Menurut serangkaian studi lapangan yang dilakukan oleh Kuo dan Coley di Human-Environment Research Lab, waktu yang dihabiskan di alam menghubungkan kita satu dengn yan lain dan dengan dunia yang lebih besar.

Studi lain di University of Illinois menunjukkan bahwa penduduk di perumahan umum Chicago yang memiliki pepohonan dan ruang hijau di sekitar gedung mereka dilaporkan mengenal lebih banyak orang, memiliki perasaan persatuan yang lebih kuat dengan tetangga, lebih peduli untuk membantu dan mendukung satu sama lain, dan memiliki perasaan yang lebih kuat.

Selain rasa kebersamaan yang lebih besar ini, mereka mengalami penurunan risiko kejahatan jalanan, tingkat kekerasan dan agresi yang lebih rendah di antara pasangan rumah tangga, dan kapasitas yang lebih baik untuk mengatasi tuntutan hidup, terutama tekanan hidup dalam kemiskinan.

Tampaknya, alam mengilhami perasaan yang menghubungkan kita satu sama lain dan lingkungan kita.

Baca Juga: Ingin Memanfaatkan Lampu dalam Tata Interior? Pahami Dulu Jenis-Jenisnya

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Sumber: Takingcharge.csh.umn.edu

Editor : Johanna Erly Widyartanti