Ruang Publik Pun Perlu Fasilitas ynag Didesain Fungsional dan Cantik, Ini 5 Inspirasinya

Senin, 04 Oktober 2021 | 15:30
Idea.Grid.Id

Ilustrasi fasilitas publik.

IDEAOnline-Inilah hasil karya yang mengasyikkan hasil kolaborasi antara perancang dan public dalam desain furnitur.

IDEA Lovers, inspirasi bisa datang dari hal-hal yang dianggap remeh atau terabaikan.

Ketika desain berinteraksi dengan habitat di ruang publik, sang perancang bisa menemukan gesture apa saja.

Orang yang duduk, yang berdiri, telentang, setengah jongkok, buang sampah, atau menunggu hujan reda, bisa jadi inspirasi.

Karya-karya sang perancang di sini mencoba berkolaborasi dengan karakter publik.

Mencakup pemilihan material berdurabilitas tinggi, minim perawatan, juga interaktif, baik secara visual maupun fungsi.

Ada beberapa desain yang berkesan tidak nyaman atau tak biasa. Namun hal itu hanyalah bentuk lain cara berkomunikasi untuk mencoba lebih akrab dengan lingkungan.

Baca Juga: Jadi Bangunan Publik Terbaik versi IAI, Inilah Cerita di Balik Rancangan Desain JPO Sudirman oleh Sang Arsitek, Firman Setia Herwanto

Tita Larasati

Tong sampah mangap.

IDEA Lovers pun bisa memetik ide dari karya yang unik ini.

Silakan disimak ya.

  1. Tong Sampah “Mangap”
Tita Larasati memilih berkarya melalui tempat sampah karena fasilitas ini sering terabaikan. Ia mencoba untuk mengolahnya agar lebih menarik.

Karya ini terbuat dari bahan printed vinyl dengan rangka aluminium, sehingga mempunyai bobot yang ringan.

Vinyl yang dicetak memungkinkan membuat karakter yang beraneka ragam.

Bentuk mulut “mangap” karakter kartun seolah-olah berkata, “Hai, Nak. Ayo buang sampah di sini,” yang membuatnya akrab dengan lingkungan.

Baca Juga: Begini Asiknya Kamar Anak Gaya Skandinavia, Sampai Ada Playground Mandi Bolanya!

Meicy Sitorus

Playground Tetra karya Meicy Sitorus

2. Playground “Tetra”

Karya Meicy Sitorus ini mengambil tema playground “Tetra”.

Merujuk pada tiga kaki unik yang menjadi penyangga, menjadikan karya ini tidak hanya berfungsi menjadi tempat duduk, tapi juga spot untuk mengobrol, nongkrong, atau sekadar tempat bersandar.

Dengan bahan dari PVC, karya ini berpotensi untuk berkolaborasi dengan bentukan yang sama dalam playground yang lebih besar dan mengasyikan.

Baca Juga: Eksplorasi Desain HPL Carta Vivere di Unity through Creativity

  1. Bangku “Stool”
Bangku “Stool” mengadopsi gesture ketika orang menunggu di shelter bus.

Karya Oemar Handojo ini memang mengakomodasi celah posisi orang duduk dan berdiri.

Oemar Handojo

Bangku

Terbuat dari material ferrocement, sehingga memiliki durabilitas yang tinggi. Ferrocement adalah material sejenis beton bertulang, yang dibuat tipis 2,5 cm, dengan tulangan kawat jala yang diplester semen plus pasir.

  1. Bangku “Chick”
Bangku “Chick” karya M. Ihsan ini tidak hanya bisa diduduki tapi juga menjadi sarana interaksi dan ekspresi bebas dari penggunanya.

Penggunaan material rangka besi dan ferrocement menunjukkan bahwa bahan ini dapat dibentuk menjadi produk dengan beragam variasi.

Material ini pun cukup kuat sebagai sarana publik ruang luar.

Baca Juga: Menengok Hunian Milik Bule Kelahiran Swiss Karya Arsitek Indonesia, Bangunannya Eksentrik!

M. Ihsan

Bangku Chick karya M. Ihsan.

  1. Bangku “Help.Act”
Furnitur tidak melulu diperuntukkan bagi gesture tertentu, tapi bisa juga sebagai media penyampai pesan.

Seperti karya Nabila Adani, berupa bangku “Help.Act”. Karya ini merujuk pada tujuan untuk meningkatkan kepedulian kita terhadap perdagangan anak.

Nabila Adani

Bangku Help.Act karya Nabila Adani

Materialnya kayu krat yang divernis, sebagai terjemahan dari material daur ulang dan simbol perdagangan.

Bentuk tangan dari kayu yang dilapis silicon rubber adalah terjemahan dari “anak yang minta tolong”.

Karya ini mewakili fungsi furnitur publik yang meluas sebagai media sosialiasi pesan sosial.

#BerbagiIDEA #BerbagiCerita #GridNetwork #RumahTropis

Editor : Johanna Erly Widyartanti