Desain Ramah Lingkungan, Ini Perbedaan Green Design dengan Sustainable Design

Senin, 02 Oktober 2023 | 16:34
TereleeHomes

Ilustrasi interior yang ramah lingkungan

IDEAonline - Kesadaran masyarakat luas akan pentingnya menjaga lingkungan telah melahirkan berbagai istilah untuk menggambarkan desain yang ramah lingkungan.

Mungkin IDEA Lovers yang pernah mendengar tentang desain yang ramah lingkungan sudah tidak asing dengan istilah green design dan sustainable design.

Sejauh pemahaman kita, keduanya yang pasti merupakan desain yang dirancang untuk memberi dampak buruk yang minimal pada lingkungan.

Baca Juga: Bagaimana Konsep Ramah Lingkungan pada Material, Ini Kriterianya!

Itu secara otomatis membuat IDEA Lovers percaya bahwa material yang digunakan diambil dengan cara yang ramah lingkungan.

Namun, tahukah IDEA Lovers perbedaan antara green design dan sustainable desain?

Sesungguhnya, green design tidak hanya mengacu pada desain yang menghadirkan banyak tanaman, dan sustainable design tidak hanya menandakan bahwa desain menjunjung keberlanjutan lingkungan.

Inilah saatnya untuk memahami perbedaan antara istilah-istilah ini.

Dilansir dari hkinteriors.com, berikut adalah pemahaman mengenai green design dan sustainable design yang perlu IDEA Lovers ketahui!

Baca Juga: 5 Tips Jitu Ciptakan Ruang Hidup yang Bebas Stres dan Tak Bikin Jenuh

Apa itu green design dan sustainable design?

Saat membandingkan green design dengan desain yang berkelanjutan (sustainable design), penting untuk diketahui bahwa istilah-istilah ini tidak memiliki arti yang sama.

Green design dirancang ntuk mengurangi atau menghilangkan dampak negatif terhadap lingkungan, dan sebaliknya menciptakan pengaruh positif terhadap lingkungan dan iklim.

Baca Juga: Green Building Solusi Cerdas Ciptakan Rumah Sehat, Ini 8 Aplikasinya

Green design dapat mencakup fitur-fitur berikut:

  • Memanfaatkan solar panel atau bentuk energi terbarukan lainnya
  • Kualitas udara dalam ruangan yang sehat
  • Sumber daya energi dan air yang efisien
  • Desain yang dapat disesuaikan dengan lingkungan yang berubah
  • Pemanfaatan atap hijau dan taman hujan
  • Penggunaan bahan yang tidak beracun, berkelanjutan, berdampak rendah, dan etis
  • Pengurangan limbah dan polusi
  • Kemampuan daur ulang dan penggunaan kembali
  • Desain dan konstruksi yang mempertimbangkan kualitas hidup penghuni
  • Pertimbangan kebutuhan lingkungan dalam desain, konstruksi, dan operasi
Interior yang mengadaptasi green design dapat bervariasi dalam definisi dari satu kota ke kota lain.

Budaya, lingkungan, iklim, ekonomi, dan sumber daya adalah beberapa masalah yang dapat memengaruhi arsitektur hijau.

Baca Juga: Ternyata Tanaman Besar bisa Jadi Solusi Rumah Mungil, Ini Cara dan Ide Peletakannya

Di sisi lain, sustainable desain bertujuan menghilangkan dampak negatif terhadap lingkungan melalui desain yang terampil dan sensitif.

Melalui pendekatan minimalis yang berdampak pada lingkungan, desain berkelanjutan memanfaatkan sumber daya yang terbarukan.

Fokusnya adalah menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif bagi penghuni gedung.

Prinsip-prinsip sustainable design meliputi:

  • Penggunaan produk ramah lingkungan
  • Optimalkan potensi situs bangunan
  • Peningkatan kualitas lingkungan dalam ruangan
  • Perlindungan dan konservasi sumber daya, seperti air
  • Optimalkan energi terbarukan
  • Meningkatkan prosedur operasional dan pemeliharaan
Perbedaan utama antara green design dengan sustainable design?

Ketika membandingkan keduanya, perbedaan utamanya adalah bahwa desain keberlanjutan adalah ideologi luas yang mempertimbangkan implikasi sosial, lingkungan, kinerja, dan keuangan.

Green design lebih menitikberatkan pada aspek lingkungan.

Sementara banyak produk hijau ramah lingkungan, melihatnya dari aspek keberlanjutan melibatkan penggalian lebih dalam: bagaimana sumbernya, dari mana asalnya, sumber daya apa yang digunakan untuk produksi?

Misalnya, jika IDEA Lovers ingin membeli papan kayu untuk lantai rumah, menurut definisi green design mungkin kayu tersebut tidak mengandung senyawa organik volatil (VOC) atau urea formaldehida yang dapat diukur.

Mengambil langkah lebih jauh, sustainability berarti bahwa perusahaan mematuhi proses yang sangat selektif di mana pohon baru ditanam untuk setiap pohon yang ditebang.

Jika perusahaan hanya menggunakan kayu dewasa, maka dampak terhadap lingkungan dapat diminimalkan.

Baca Juga: Berbagai Jenis Warna Lantai Kayu, Mana yang Mesti Dipilih? Ini Tipsnya!

(*)

Editor : Johanna Erly Widyartanti

Baca Lainnya